JAKARTA, KOMPAS.com - Johann Zarco sudah mempertimbangkan kemungkinan untuk masuk Repsol Honda. Namun, pada akhirnya, dia tetap dengan komitmennya, yakni pindah ke LCR Honda.
Banyak pebalap yang berlomba-lomba untuk bisa menjadi pebalap pabrikan. Apalagi, pabrikan sekelas Honda, di mana posisinya adalah untuk menggantikan Marc Marquez.
Baca juga: Tujuh Tahun Tidak Terlihat, Zarco Akhirnya Lakukan Selebrasi Salto
Namun, bagi Zarco posisi tersebut tidak terlalu menguntungkan bagi dirinya. Selain itu, baginya juga menjadi pebalap di tim satelit juga tidak jauh berbeda dari tim pabrikan.
"Saya tak bisa menepis peluang dari tim pabrikan. Saya harus memikirkannya dan pemilik LCR Lucio Cecchinello menghormati hal ini," ujar Zarco, kepada Sky, dikutip dari Crash.net, Senin (23/10/2023).
"Manajer saya, baik di Indonesia maupun di Australia, telah berbicara dengan tim pabrikan. Kami melihat mereka ragu-ragu dan saya tidak suka itu," kata Zarco.
Baca juga: Podium di MotoGP Australia Jadi Kemenangan Perdana Zarco di Kelas Utama
Zarco menambahkan, dirinya lebih memilih untuk menghormati komitmen dengan Cecchinello, daripada mengendarai motor pabrikan di tim dengan proyek yang tidak 100 persen diyakininya.
"Lucio adalah orang yang baik, dia bekerja dengan sangat serius dan benar. Dia telah mengelola tim satelit selama bertahun-tahun, bekerja sama dengannya akan menjadi kesempatan besar," ujarnya.
Zarco mengatakan, Cecchinello juga yakin bahwa Zarco bisa menjadi aset penting untuk perkembangan Honda. Khususnya, melihat Zarco saat ini berada di lima besar pada klasemen sementara MotoGP 2023.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.