Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kendaraan Listrik, Peneliti BRIN Sebut Masyarakat Kurang Peka

Kompas.com - 17/10/2023, 08:12 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Program elektrifikasi nasional menuju Indonesia bebas emisi terus digaungkan oleh Pemerintah. Upaya ini terbukti dari diadakannya program bantuan khusus, seperti subsidi motor listrik, dan potongan ppn mobil listrik.

Meninjau dari segi efektivitas, program bantuan tersebut nampak diterima baik oleh masyarakat. Terbukti dari meningkatnya populasi dan penjualan kendaraan listrik.

Kendati demikian, Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menilai jika tingkat penyerapan tersebut masih bisa bertambah.

Satu kendala yang dirasa masih sering dijumpai sejauh ini, adalah kurangnya pemahaman masyarakat terhadap kendaraan listrik.

Baca juga: Potret Ridwan Kamil Cari Air Terjun Naik Harley-Davidson WLA

Wuling Air ev KTT IndonesiaWuling Motors Wuling Air ev KTT Indonesia

Ganesha Tri Chandrasa, EV and RE Senior Researcher BRIN menjelaskan, ada beberapa sikap keliru yang ditunjukkan oleh pengguna kendaraan listrik pemula, yakni tidak peka dan kurang menggali informasi.

Dia membagikan satu contoh, di mana seringkali, pengguna motor listrik hanya berfokus pada faktor daya jelajah saja lalu menafikkan faktor lainnya, seperti perawatan dan pemeliharaan jangka panjang.

“Ibaratnya itu langsung adu mekanik, head to head (dibandingkan) dengan motor bensin. Motor dipakai full nonstop sampai baterainya tekor. Kelirunya di sini,” ucapnya kepada Kompas.com, Senin (16/10/2023).

Menurutnya, masyarakat harus tetap beradaptasi dengan kendaraan listrik, tidak sebatas pemakaian saja, namun juga perawatan dan pemeliharaan.

Baca juga: Masih Banyak yang Ragu Soal Biaya Kepemilikan Mobil Listrik

Proses fitting alias pemasangan baterai motor listrik saat konversiKompas.com/Daafa Alhaqqy Proses fitting alias pemasangan baterai motor listrik saat konversi

“Sebaiknya literasi dan informasi ditambah. Memang fungsi kendaraan itu untuk dipakai, tapi kan harus dipikirkan juga soal merawatnya bagaimana, kalau mau awet harus bagaimana,” ujar Ganesha.

Dia menambahkan, proses penyaluran informasi juga menjadi tanggung jawab bagi produsen kendaraan listrik dan pemerintah.

“Produsen juga baiknya tidak cuma jualan, tapi juga mengedukasi pengguna supaya paham. Ekosistem (kendaraan listrik) ini disiapkan bukan cuma untuk setahun dua tahun, tapi seterusnya,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau