JAKARTA, KOMPAS.com - Viral di media sosial yang memperlihatkan mobil super Ferrari berwarna merah mengalami kecelakaan di Jalan Jenderal Sudirman dekat Bundaran Senayan.
Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @merekamjakarta, Minggu (8/10/2023), terlihat supercar Ferrari mengalami ringsek yang cukup parah di bagian depan.
Tampak sejumlah kendaraan, salah satunya taksi Blue Bird yang juga terlibat kecelakaan dan terparkir di sisi kiri jalan.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Jhoni Eka Putra, mengkonfirmasi bahwa kejadian tersebut terjadi pada Minggu (8/10/2023) pukul 03.30 WIB dini hari.
Baca juga: PO Vido Trans Nusa, Luncurkan 3 Unit Bus Baru
Kecelakaan tersebut melibatkan sejumlah kendaraan bermotor, diantaranya dua mobil yakni Taksi Blue Bird Toyota Avanza, Honda Brio, serta tiga sepeda motor, yaitu Honda Beat, Benelli dan Honda Verza.
Berdasarkan keterangan saksi, sebelum terjadi kecelakaan, kendaraan Ferrari yang dikemudikan RAS melaju dari utara menuju selatan di Jalan Jendral Sudirman Wilayah Jakarta Selatan.
View this post on Instagram
“Sesampainya sebelum lampu merah Bundaran Senayan dan diduga kurang hati-hati serta konsentrasi akhirnya menabrak 5 kendaraan yaitu kendaraan yang berada di depannya yang sedang berhenti karena lampu TL menyala merah,” kata Jhoni, Minggu (8/10/2023).
Akibat kejadian tersebut, pengemudi Benelli dan penumpang sepeda motor Verza mengalami luka-luka.
Hilangnya konsentrasi saat berkendara memang bisa menjadi penyebab terjadinya kecelakan. Untuk itu pengemudi dituntut untuk selalu tetap fokus dan memperhatikan beberapa hal.
“Berkendara harus fokus untuk meminimalisir human error atau kealpaan saat mengemudi,” ujar Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC).
Untuk bisa fokus, pengemudi harus memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan baik. Mobil telah diperiksa, tidak mengalami gangguan dan laik jalan. Selain itu pengemudi juga harus dalam keadaan sehat, tidak sedang mengantuk dan berada di bawah pengaruh obat-obatan.
“Pengemudi juga harus mengesampingkan hal-hal yang bisa mengganggu konsentrasi berkendara. Kalau berkendara sendiri, mengantuk dapat mengganggu konsentrasi. Makanya kalau mengantuk lebih baik istirahat sejenak,” kata Jusri.
Sedangkan jika bersama teman-teman, faktor bercanda atau ngerumpi juga dapat mengganggu konsentrasi.
“Main smartphone juga bisa bikin risiko kecelakaan meningkat,” ucap Jusri.
Sementara itu, pemerhati masalah transportasi Budiyanto memberikan hipotesis bahwa dalam perkara kecelakaan lalu lintas faktor manusia sebagai salah satu penyebab kecelakaan yang cukup dominan.