Dijual 2024, Mitsubishi Pasang Target 30 Unit Minicab MiEV Per Bulan

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) akan memulai produksi kendaraan niaga ringan berbasis listrik, Minicab MiEV, pada akhir 2023.

Selanjutnya, pada awal 2024 akan langsung dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan kendaraan niaga ringan yang ramah lingkungan di Tanah Air.

Meski belum ada kisaran harga, Mitsubishi Indonesia sudah memiliki target konsumen lengkap bersama penjualan unitnya per bulan.

Baca juga: Membandingkan Tenaga Omoda 5 GT dan Honda HR-V Turbo

"Konsumen yang bisnis menggunakan kendaraan niaga kecil tapi untuk perkotaan saja. Jadi ini mobil niaga yang digunakan di dalam kota-kota besar," ucap Tetsuhiro Tsuchida, Director of Sales & Marketing Division PT MMKSI di Bali, beberapa hari lalu.

Doc Carscoops Mitsubishi Minicab MiEV

Lebih lanjut, Tsuchida menjelaskan, penggunaan Minicab MiEV nantinya memang untuk kendaraan pengantar barang yang sifatnya melayani rute di dalam kota.

Sementara untuk target penjualan akan melihat dari permintaan pasar. Namun, Tsuchida memastikan jumlahnya masih sangat kecil.

Baca juga: Mitsubishi Pastikan Minicab MiEV Dipasarkan Awal 2024 di Indonesia

Hal ini karena adanya beberapa faktor, seperti keterbatasan daya serap pasar mobil listrik di Indonesia yang masih minim, belum adanya rencana ekspor, serta batasan kapasitas produksi.

"Mulai jualan di Januari 2024, untuk pasar Indonesia saja. Produksi masih jumlah sedikit, satu bulan kurang lebih 30 unit, jadi kita tidak bisa jualan seperti Xpander," kata Tsuchida.

Berdasarkan spesifikasi sebelumnya, Minicab MiEV yang merupakan mobil komersial ringan kecil (LCV) datang menggunakan baterai lithium-ion 16-kWh.

Baca juga: Harga Pertamax dkk Naik, Cek Daftarnya di Seluruh Wilayah Indonesia

Dalam kondisi baterai penuh, mobil ini diklaim dapat menempuh jarak maksimal 150 kilometer dalam sekali pengecasan.

Kompas.com/Donny Kendaraan listrik berbasis baterai, Mitsubishi Minicab MiEV, akan diproduksi dan dipasarkan di Indonesia

Sementara untuk waktu pengecasan baterai hanya membutuhkan waktu lebih kurang 15 sampai 35 menit dari kondisi 0 hingga 80 persen.