JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan perbaikan penerbitan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) atau nomor polisi khusus di Indonesia supaya tidak bisa sembarang orang mendapatkannya.
Sebab, kerap kali para pengguna pelat khusus ini melanggar lalu lintas dan arogan sehingga meresahkan masyarakat atau pengguna jalan lainnya.
"Beberapa hal jadi catatan penerbit nopol rahasia atau khusus yang sedang kita lakukan perbaikan sehingga tidak menjadi komplain saat macet ada lewat dilirik," kata Sigit di acara Hari Lalu Lintas Bhayangkara ke-68 yang disiarkan secara daring, Senin (26/9/2023)
Baca juga: Jumlah Kamera ETLE Statis Sudah Mencapai 433 Titik
"Apakah profil yang bisa mendapat nomor rahasia hal-hal seperti harus kita akan melakukan pengkajian dengan kriteria khusus tidak menimbulkan efek negatif terhadap nomor khusus atau rahasia," ujar Sigit.
Sebelumnya, Korlantas Polri telah mengambil langkah untuk menghentikan penerbitan pelat rahasia dengan kode RF, QH, QZ hingga IR. Jadi nantinya mulai Oktober 2023 pelat rahasia tersebut tidak akan ada lagi.
Ke depan pelat rahasia tidak diterbitkan dengan angka khusus seperti RF. Tapi bentuknya seperti pelat nomor pada umumnya, sesuai aturan di polda masing-masing.
Baca juga: Selain Pungli, Bajing Loncat Juga Jadi Musuh Sopir Truk
Namun, tidak akan ada yang tahu bahwa pelat yang digunakan para pejabat eselon I dan II itu merupakan pelat khusus. Informasi terkait nanti hanya terdaftar dalam bank data digital milik Korlantas.
Jadi para Polantas di jalan tak tahu bahwa pengendara yang melanggar menggunakan pelat khusus atau tidak. Sehingga, para pengguna yang melanggar akan tetap ditilang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.