JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian ESDM dan Kemenhub semakin gencar mendorong masyarakat untuk mengkonversi motor bensinnya menjadi listrik. Hal ini bisa dilakukan di bengkel-bengkel spesialis yang sudah menyediakan jasa.
Secara logika, semua motor bensin bisa dikonversi menjadi listrik. Nantinya, komponen pengapian seperti mesin, knalpot dan semacamnya akan diganti dinamo, baterai, dan controller listrik.
Namun ternyata, ada beberapa jenis motor yang disebut cukup sulit dan rumit untuk dikonversi, bahkan oleh bengkel spesialis sekalipun.
Baca juga: Tidak Sulit, Proses Konversi Motor Listrik Cuma Butuh Waktu 30 Menit
Nanang Setiawan, Kepala Bengkel Konversi Bintang Racing Team Merry Garage (BRT MG) Tangerang mengatakan, motor yang dimaksud adalah jenis matik karbu lansiran tahun 2009-2011.
Beberapa contohnya yakni Honda Scoopy dan Honda BeAT generasi awal, Yamaha Mio Karbu, Suzuki Hayate, dan semacamnya.
Menurut Nanang, kesulitannya berupa penempatan blok baterai agar posisinya sesuai. Proses ini sangat penting, karena akan mempengaruhi bobot dan keseimbangan motor di akhir.
Baca juga: Rasa Berkendara Mobil Listrik Neta V
“Biasanya kan baterai dipasang model vertikal (berdiri), tapi kalau di motor-motor matik tua susah ngaturnya,” ucapnya kepada Kompas.com di Tangerang, Minggu (24/9/2023).
Masalah ini terjadi sebab baterai konversi yang digunakan berukuran panjang, dan tidak bisa diselipkan di tengah-tengah rangka motor.
“Kita kan pakai baterainya Gesits, emang model balokan (panjang). Kalau mau muat harus potong rangka, tapi kalau begitu kan malah bahaya,” ucapnya.
Baca juga: Wacana Insentif Konversi Motor Listrik Jadi Rp 10 Juta, Ini Kata ESDM
Mengakali masalah ini, Nanang dan timnya mengambil langkah inisiatif berupa membuat bracket atau penahan, digunakan khusus untuk motor-motor matk lama.
Solusi ‘akal-akalan’ ini dianggap aman setelah nanang melakukan beberapa eksperimen. Walau memang, prosesnya masih cukup merepotkan.
“Kita (BRT) enggak bisa bikin kit-set satu ukuran, soalnya ukuran bracketnya bisa beda-beda. Jadi harus diukur dulu, terus dibuat custom pake las,” kata dia.
Baca juga: Mau Beli Motor Listrik, Pilih Konversi atau Beli Baru?
Kendati demikian, Nanang memastikan jika upaya tersebut tidak akan mempengaruhi biaya akhir dari konversi motor listrik.
Harganya tetap mengikuti anjuran yang sudah ditetapkan kementerian ESDM, yakni Rp 11 juta setelah diberikan subsidi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.