JAKARTA, KOMPAS.com - Transmisi matik diciptakan untuk memudahkan pengemudi saat berkendara. Namun transmisi otomatis dianggap tidak setangguh transmisi manual.
Hermas Efendi Prabowo, Pemilik Warner Matic Bengkel Spesialis Matik mengatakan, kesalahan pemilik mobil matik ialah memperlakukan mobilnya seperti mobil manual.
Baca juga: Stok Hampir Habis, Pemesan RAV4 PHEV Baru Dapat Unit Tahun Depan
"Jadi cara berkendara. Sebetulnya sah-sah saja orang mau mengendarai seperti apa tapi artinya paham konsekuensi yang bisa memperpendek umur matik," kata Hermaa kepada Kompas.com, Sabtu (16/9/2023).
Hermas mengatakan, ada gejala umum yang dapat dirasakan oleh pemilik mobil apabila transmisi matiknya mengalami masalah.
“Gejala macam-macam. Timbul kemudian ada indikator di girboks di dashboard. Ada indikator di lampu transmisi dan gear itu sendiri yang kemudian menunjukkan ada yang error di situ,” kata Hermas kepada Kompas.com, Sabtu (16/9/2023).
Hermas mengatakan, gejala paling umum transmisi matik bermasalah ialah terjadi gangguan pada saat mobil mau maju dan mundur.
Baca juga: Syarat dan Cara Ralat BPKB Bila Ada Kesalahan Data atau Penulisan
“Misalnya saat start mundur atau maju. Bisa juga pada saat jalan perpindahan gigi otomatis,” ungkapnya.
“CVT tidak berkerja dengan. Baik perpindahan terasa kasar, kemudian tidak dapat top speed, bahan bakar boros,” ujar Hermas.
“Kemudian noise atau suara gangguan yang tidak semestinya. Kemudian susah pindah gigi dan tidak kuat menanjak,” kata Hermas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.