Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru 100 Unit, ESDM Jelaskan Kendala Program Konversi Motor Listrik

Kompas.com - 13/09/2023, 18:41 WIB
Ruly Kurniawan,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tenaga Ahli Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Ketenagalistrikan Sripeni Inten Cahyani mengatakan, saat ini sudah terdapat 5.659 masyarakat yang mengajukan program subsidi konversi motor listrik sebesar Rp 7 juta.

Jumlah tersebut merupakan akumulasi yang didapat dari berbagai wilayah di Indonesia. Mayoritas berada di Jawa yakni, 38,5 persen di Jawa Barat, 24,7 persen untuk DKI Jakata, 16,7 persen  Jawa Timur, serta 7 persen di Jawa Tengah.

"Sampai pada Agustus 2023, statusnya sudah ada 5.695 pemohon konversi. Tetapi yang terealisasi baru 100 unit," kata Inten, dalam rangkaian acara Rapat Anggota AISMOLI & Focus Discussion di Jakarta, Rabu (13/9/2023).

Baca juga: Motor Listrik Honda Masih Proses Menuju TKDN 40 Persen

Deretan motor konversi yang dipajang di booth PLN pada Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023Kompas.com/Donny Deretan motor konversi yang dipajang di booth PLN pada Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023

Banten menjadi wilayah lain yang meminati program konversi dengan jumlah 372 unit (9,6 persen), Bali 90 unit (2,3 persen), dan Daerah Istimewa Yogyakarta 41 unit (1,1 persen).

Untuk tipe motor yang dikonversi, mayoritas dari merek Honda sebesar 66 pesen, Yamaha 29 persen, dan lainnya 5 persen. Namun tidak disebutkan untuk modelnya.

Inten menjelaskan, realisasi yang masih sedikit dikarenakan masih didapati sejumlah tantangan seperti kurangnya pasokkan spare part dan harga konversi yang belum kompetitif.

"Mengenai ketersediaan baterai (yang masih terbatas), karena kita memakai baterai fix, jadi banyak-banyakan yang mesan dengan motor listrik baru. Jadi pasokannya kurang," ujar dia.

Baca juga: Sudah Ada 8 Bengkel Konversi Motor Listrik Bersertifikat

Kementerian Perhubungan menyediakan layanan pengujian sepeda motor listrik hasil konversi melalui mobil alat uji non-statis yang dapat berpindah-pindah tempat. Dokumentasi Kementerian Perhubungan Kementerian Perhubungan menyediakan layanan pengujian sepeda motor listrik hasil konversi melalui mobil alat uji non-statis yang dapat berpindah-pindah tempat.

Adapun soal harga biaya konversi yang minimum Rp 8 juta, juga menjadi perhatian tersendiri bagi ESDM karena kurang kompetitif. Mengingat saat ini juga banyak motor listrik yang sudah bisa dibeli menggunakan subsidi Rp 7 juta.

"Padahal berdasarkan hitungan kami, pemakaian motor listrik itu jauh lebih hemat, sekitar Rp 1.500 per-40 kilometer. Namun memang harus kita kejar terus target 50.000 unit tahun ini," kata Inten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau