Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Siap Pasok Kebutuhan Baterai Kendaraan Listrik di AS

Kompas.com - 08/09/2023, 14:41 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Momentum keketuaan Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN tahun ini dimanfaatkan dengan dilaksanakannya rangkaian pertemuan bilateral dengan Kepala Negara mitra ASEAN, salah satunya Amerika Serikat (AS).

Melalui agenda yang mempertemukan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dengan Wakil Presiden AS Kamala Haris di Jakarta Convention Center, ada sejumlah hal yang menjadi pembahasan khususnya industri kendaraan listrik.

“Indonesia merupakan produsen dan pemilik cadangan nikel terbesar di dunia dengan total cadangan nikel mencapai 21 juta metrik ton. Sehingga Indonesia dapat menjadi pemasok kebutuhan baterai untuk kendaraan listrik di AS," kata Jokowi dalam keterangannya, Kamis (7/9/2023).

Baca juga: Sinyal Kuat Kehadiran Mobil Hybrid Sejuta Umat, Avanza-Veloz?

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris di Jakarta Convention Center, Rabu (6/9/2023).Dokumentasi/Agus Suparto Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris di Jakarta Convention Center, Rabu (6/9/2023).

"Indonesia mengajak AS untuk membahas pembentukan Critical Mineral Agreement (CMA),” lanjutnya.

Pernyataan tersebut dapat meyakinkan AS atas potensi kerja sama ekonomi yang besar bagi kedua negara sekaligus mengundang sejumlah investor asing AS untuk menggarap sektor nikel di Indonesia.

Dalam kesempatan sama, Jokowi juga menegaskan bahwa Indonesia siap menjadi bagian dari rantai pasok global untuk AS, termasuk pada produk semi konduktor. Sehingga dapat memperluas pasokkan komponennya.

“Indonesia siap menjadi bagian dari rantai pasok global untuk AS termasuk bermintra dengan AS untuk produk semi konduktor,” kata Jokowi.

Baca juga: Bakal Berlaku Nasional, Uji Emisi Mau Jadi Syarat Perpanjang STNK

Pertemuan bilateral juga membahas isu-isu lainnya seperti yang berkaitan dengan Indo-Pacific Economic Framework (IPEF), mineral kritis, hingga Just Energy Transition Partnership (JETP).

Indonesia sampaikan harapan agar AS dapat memenuhi komitmen dalam berinvestasi senilai 20 miliar dollar AS, yang akan memobilisasi pendanaan publik dan swasta dalam jumlah besar untuk mendukung transisi energi Indonesia dan pertumbuhan ekonomi yang selaras dengan iklim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau