Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Terasa Mundur Sendiri Saat Berhenti, Begini Penjelasannya

Kompas.com - 04/09/2023, 07:22 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat mengendarai mobil, sebagian orang pernah merasakan mobil terasa mundur sendiri. Padahal, kondisi mobil saat itu sedang berhenti, kaki lagi injak pedal rem. Ternyata, ada penjelasannya secara ilmiah.

Mobil yang terasa mundur sendiri sering kali dirasakan oleh sebagian pengemudi saat sedang di lampu merah atau di kemacetan. Padahal, mobil lainnya yang melaju ke depan.

Baca juga: Etika Berkendara Jalan Satu Arah Buat Pengendara Motor

@formula_motor

sering terjadi

? original sound - Formula Motor

 

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, mengatakan, pernah juga mengalami kejadian tersebut. Namun, setelah mempelajari defensive driving, ada beberapa kebiasaan yang diubah.

Kemacetan parah terjadi di kawasan Simpang Santa, Jakarta Selatan, Senin (17/4/2023). KOMPAS.com/Dzaky Nurcahyo Kemacetan parah terjadi di kawasan Simpang Santa, Jakarta Selatan, Senin (17/4/2023).

"Saya selalu injak pedal rem ketika mobil berhenti (mesin hidup), sekalipun parking brake diaktifkan," ujar Sony, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

Sony menambahkan, ketika parkir, maka mobil selalu dalam posisi seri, rem tangan atau rem parkir diaktifkan, kondisi mesin mati, dan untuk mobil manual, posisi transmisi ada di gigi satu.

Baca juga: Polisi Sebut Kemacetan di Jakarta Makin Parah

"Fokusnya tidak dengan smartphone melulu, selingi dengan lihat sekeliling, dan jangan terlalu dekat lihat HP-nya. Sehingga, kalau ada yang ganjil atau aneh tidak hilang orientasi," kata Sony.

Test Drive Mazda 2 SedanKOMPAS.com/Adityo Wisnu Test Drive Mazda 2 Sedan

Dikutip dari Alodokter.com, Senin (4/9/2023), dr. Nadia Nurotul Fuadah, mengatakan, ada beberapa kemungkinan penyebab kondisi tersebut terjadi.

"Kurang fokus, seperti akibat kurang tidur, belum makan, sedang sedih atau stres. Vertigo (pusing hebat dan berputar yang terjadi karena gangguan pada pusat keseimbangan di otak atau telinga dalam)," ujarnya.

Ilustrasi berkendara saat ngantuk dan lelahhuffingtonpost.com Ilustrasi berkendara saat ngantuk dan lelah

"Gangguan psikis, misalnya gangguan stress pasca trauma, gangguan depresi, gangguan kecemasan, gangguan psikosomatis, skizofrenia. Faktor lain, seperti gangguan mata, migrain, pengaruh obat, alkoholisme, anemia, dehidrasi, hipotensi, hipoglikemia, gangguan jantung, dan sebagainya," kata Nadia.

Nadia menambahkan, agar konsentrasi tetap terjaga, biasakan tidur lebih awal dan lebih teratur (6-9 jam sehari), jangan terlambat makan, variasikan nilai gizi dalam makanan agar seimbang, minum yang banyak, kurangi dulu kegiatan fisik yang melelahkan, bijak mengelola stres dan emosi, rajin berolahraga, perbanyak relaksasi, dan jauhi alkohol serta narkoba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau