Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Pengembangan Kendaraan Listrik di ASEAN Capai Rp 41,15 Triliun

Kompas.com - 03/09/2023, 09:41 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kooridnator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto menyatakan potensi pengembangan kendaraan listrik di kawasan ASEAN sebesar 2,7 miliar dollar AS atau setara Rp 41,15 triliun (kurs Rp 15.242) pada 2027 mendatang.

Hal tersebut sejalan dengan tingkat populasi dan pertumbuhan ekonomi di kawasan, serta ketersediaan bahan baku yang melimpah.

Contoh saja Indonesia, yang memiliki 23 persen dari cadangan nikel dunia di mana bahan tersebut jadi komponen untuk baterai kendaraan listrik.

"Kendaraan listrik memiliki peran penting terhadap pengurangan emisi, dekarbonisasi pada sektor industri, penguatan ekonomi, serta diversifikasi energi," kata dia dalam diskusi ASEAN Climate Forum yang disiarkan secara virtual, Sabtu (2/9/2023).

Baca juga: Soal Aturan Uji Emisi, Komunitas Motuba Mercedes Benz Mengaku Tidak Takut

Ilustrasi kendaraan listrik.(Dok. Shutterstock/ BigPixel Photo) Ilustrasi kendaraan listrik.

Dengan potensi melimpah itu, negara-negara ASEAN menyepakati untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dan menjadi bagian penting dalam rantai pasok dunia. Sehingga kawasan ASEAN tidak bisa lagi dianggap remeh.

“Presiden Jokowi juga sangat optimistis terhadap ASEAN dan pengembangan EV di kancah global. ASEAN memiliki potensi besar untuk pengembangan setiap kendaraan dengan pasar sebesar 2,7 miliar USD pada tahun 2027,” kata Airlangga.

“KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo juga berhasil membuat perjanjian kerja sama dengan negara-negara di kawasan ASEAN dan menerbitkan dokumen deklarasi tentang pengembangan ekosistem EV regional,” lanjut dia.

Airlangga menuturkan, kerja sama dan kolaborasi dalam ekosistem kendaraan listrik mencakup peningkatan infrastruktur dan tantangan dalam menciptakan iklim bisnis dan investasi yang kondusif.

Baca juga: Tilang Uji Emisi, Polisi Akui Incar Mobil Tua

Ilustrasi kendaraan listrik, mobil listrik. SHUTTERSTOCK/GUTEKSK7 Ilustrasi kendaraan listrik, mobil listrik.

Investasi swasta melibatkan produksi dengan menggunakan sumber daya berkelanjutan untuk mencapai nilai tambah dari rantai pasok kendaraan listrik.

Dalam kesempatan sama ia menyinggung bahwa saat ini Indonesia sedang mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dari hulu hingga hilir yang nantinya menghasilkan sebanyak 500.000 unit mobil listrik dan 2,45 juta motor listrik pada 2030.

Target tersebut harus dicapai untuk mengurangi emisi karbon 3,8 juta ton dan menuju Zero Carbon Emission (NZE) di 2060 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau