Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/08/2023, 14:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini ada kejadian truk menabrak pengendara motor lawan arah di daerah Lenteng Agung. Bisa dibilang, perilaku di daerah tersebut sudah jadi kebiasaan, bahkan diwajarkan.

Menurut Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion Wahana, kasus pengendara motor yang biasa lawan arah karena pengendara tidak sabar saat di jalan raya. Bahkan, cari jalan tercepat, tidak peduli bahayanya.

Agus memberikan tips bagaimana melatih kesabaran saat berada di jalan. Mengingat, pada akhirnya yang diuntungkan adalah pengendara, sedikit lebih lambat tapi ujungnya selamat, bukan celaka.

Baca juga: Lebih Baik Pasang Immobilizer atau Keyless buat Cegah Maling Motor?

Kreator konten Steve Jou, Laurent Hutagalung & The Paparock berinisiatif membuat konten menegur pengendara motor yang lawan arah.Foto: Tangkapan layar Kreator konten Steve Jou, Laurent Hutagalung & The Paparock berinisiatif membuat konten menegur pengendara motor yang lawan arah.

"Melatih kesabaran dalam berkendara caranya pengendara harus paham dengan risiko bahaya kalau melakukan pelanggaran," kata Agus kepada Kompas.com, Senin (21/8/2023).

Risiko bahaya contohnya seperti kejadian truk tadi yang tabrakan dengan motor melawan arah. Artinya, ada risiko adu kambing kalau misal tetap memilih lawan arah.

"Dengan memahami potensi bahaya yang diakibatkan saat lawan arah, seharusnya mereka lebh memilih jalan yang lebih aman," kata Agus.

Baca juga: Daftar Motor Honda yang Pakai Rangka eSAF


Menurut dia, kebiasaan orang Indonesia adalah harus mengalami kejadian celaka dulu baru belajar. Bisa juga harus diawasi dengan adanya Polisi yang jaga, jadi takut untuk lawan arah.

"Semua kembali ke diri masing-masing, ada pengendara yang mau belajar, tapi ada juga yang memang sudah tabiatnya susah untuk melakukan perubahan menjadi lebih baik," kata Agus.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com