Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Soal Dana, Ini Alasan Konsumen Enggan Beli Motor Listrik

Kompas.com - 17/08/2023, 19:32 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Area test ride motor GIIAS 2023 ramai dipadati pengunjung. Banyak yang rela mengantre untuk mendapatkan jatah mencoba, khususnya yang jenis listrik.

Pada kesempatan tersebut, beberapa pengunjung sempat membagikan pendapatnya kepada redaksi, terkait impresi saat mengendarai motor listrik serta kelebihan dan kekurangannya.

Para pengunjung ini juga membagikan opininya, soal mungkin atau tidaknya membeli motor listrik. Ternyata, mayoritas mengaku masih merasa enggan.

Keengganan tersebut juga bukan didasari faktor biaya, menimbang semua pengunjung yang berdialog dengan redaksi memiliki pekerjaan tetap dengan pendapatan bulanan yang di atas UMR.

Baca juga: Kaca Film Termurah di GIIAS 2023, mulai Rp 770.000

Pengunjung mencoba motor listrik Alva Cervo di GIIASKompas.com/Daafa Alhaqqy Pengunjung mencoba motor listrik Alva Cervo di GIIAS

Sandy, wirausahawan asal Duren Sawit, Jakarta Timur, mengaku sudah berminat membeli motor listrik sebagai sarana transportasi sehari-hari. Namun rencana itu belum terealisasi hingga saat ini.

Alasannya, dia masih sangsi terhadap kualitas sasis rangka dan bodi dari motor-motor listrik di pasaran, yang menurutnya kurang bagus.

"Kan pemakaian jangka panjang, jadi mau cari yang enggak ringkih, kuat dipakai sampai tahunan. Sejauh ini belum nemu," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (17/8/2023).

Pendapat lain datang dari Wasa, wirausahawan asal Bintaro, dirinya mengeluhkan ketersediaan service center pabrikan motor listrik, yang dirasa masih kurang.

Baca juga: Nostalgia Perjalanan Canter, dari Klasik sampai Listrik

Pengunjung GIIAS 2023 mencoba test ride motor listrik GratisKompas.com/Daafa Alhaqqy Pengunjung GIIAS 2023 mencoba test ride motor listrik Gratis

Menurutnya, hal itu akan sangat mempengaruhi kenyamanan dan rasa aman konsumen, khususnya untuk pemakaian jangka panjang dengan adanya resiko kerusakan.

“Kenapa orang-orang sekarang motornya Honda atau Yamaha kebanyakan, ya karena aman, bengkelnya di mana-mana ada. Motor listrik masih sedikit, dan (bengkelnya) jarang juga,” kata dia.

Wahyu, Tenaga Kesehatan (Nakes) asal Cikande, Banten, juga mengeluhkan hal serupa. Dia menyinggung minimnya infrastruktur berupa SPKLU untuk mengisi daya baterai.

Dia berpendapat, stasiun pengecasan atau penukaran baterai harus diperbanyak, setidaknya di titik-titik jalan utama.

Baca juga: Catat, Ini Lokasi Pengisian Daya Mobil Listrik di Auto2000

Rombongan pengguna motor listrik melakukan pengisian daya dengan charger bawaan di pos SPKLU PLNKOMPAS.com/daafa Rombongan pengguna motor listrik melakukan pengisian daya dengan charger bawaan di pos SPKLU PLN

 

Sejauh ini, Wahyu merasa fasilitas tersebut justru hanya dijumpai di pusat perbelanjaan besar saja.

“Kalau enggak disediakan banyak (SPKLU) ya masih ragu pakai. Apalagi buat orang-orang yang kerjanya PP (pulang pergi), jadi ragu pakai motor listrik kalau tempat cas minim,” kata dia.

Kendati motor listrik lansiran terbaru sudah dibekali teknologi daya jelajah jauh, tentunya ketersediaan SPKLU di banyak titik bisa memberikan kenyamanan lebih bagi konsumen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau