Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bukan Soal Dana, Ini Alasan Konsumen Enggan Beli Motor Listrik

TANGERANG, KOMPAS.com - Area test ride motor GIIAS 2023 ramai dipadati pengunjung. Banyak yang rela mengantre untuk mendapatkan jatah mencoba, khususnya yang jenis listrik.

Pada kesempatan tersebut, beberapa pengunjung sempat membagikan pendapatnya kepada redaksi, terkait impresi saat mengendarai motor listrik serta kelebihan dan kekurangannya.

Para pengunjung ini juga membagikan opininya, soal mungkin atau tidaknya membeli motor listrik. Ternyata, mayoritas mengaku masih merasa enggan.

Keengganan tersebut juga bukan didasari faktor biaya, menimbang semua pengunjung yang berdialog dengan redaksi memiliki pekerjaan tetap dengan pendapatan bulanan yang di atas UMR.

Sandy, wirausahawan asal Duren Sawit, Jakarta Timur, mengaku sudah berminat membeli motor listrik sebagai sarana transportasi sehari-hari. Namun rencana itu belum terealisasi hingga saat ini.

Alasannya, dia masih sangsi terhadap kualitas sasis rangka dan bodi dari motor-motor listrik di pasaran, yang menurutnya kurang bagus.

"Kan pemakaian jangka panjang, jadi mau cari yang enggak ringkih, kuat dipakai sampai tahunan. Sejauh ini belum nemu," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (17/8/2023).

Pendapat lain datang dari Wasa, wirausahawan asal Bintaro, dirinya mengeluhkan ketersediaan service center pabrikan motor listrik, yang dirasa masih kurang.

Menurutnya, hal itu akan sangat mempengaruhi kenyamanan dan rasa aman konsumen, khususnya untuk pemakaian jangka panjang dengan adanya resiko kerusakan.

“Kenapa orang-orang sekarang motornya Honda atau Yamaha kebanyakan, ya karena aman, bengkelnya di mana-mana ada. Motor listrik masih sedikit, dan (bengkelnya) jarang juga,” kata dia.

Wahyu, Tenaga Kesehatan (Nakes) asal Cikande, Banten, juga mengeluhkan hal serupa. Dia menyinggung minimnya infrastruktur berupa SPKLU untuk mengisi daya baterai.

Dia berpendapat, stasiun pengecasan atau penukaran baterai harus diperbanyak, setidaknya di titik-titik jalan utama.

Sejauh ini, Wahyu merasa fasilitas tersebut justru hanya dijumpai di pusat perbelanjaan besar saja.

“Kalau enggak disediakan banyak (SPKLU) ya masih ragu pakai. Apalagi buat orang-orang yang kerjanya PP (pulang pergi), jadi ragu pakai motor listrik kalau tempat cas minim,” kata dia.

Kendati motor listrik lansiran terbaru sudah dibekali teknologi daya jelajah jauh, tentunya ketersediaan SPKLU di banyak titik bisa memberikan kenyamanan lebih bagi konsumen.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/08/17/193200015/bukan-soal-dana-ini-alasan-konsumen-enggan-beli-motor-listrik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke