Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Listrik di Indonesia Masih Terganjal Infrastruktur

Kompas.com - 13/08/2023, 16:01 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

 

TANGERANG, KOMPAS.com – Kendaraan listrik terus digaungkan oleh pelaku bisnis otomotif di Indonesia, begitu juga untuk segmen kendaraan niaga penumpang seperti bus.

Beberapa karoseri lokal kini mulai meluncurkan produk bus listrik ke pasar. Hal ini tentunya membuat prospek bus listrik kian maju dari tahun-tahun sebelumnya.

Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) dan Direktur Utama PO SAN, Kurnia Lesani Adnan mengatakan, produk bus listrik punya prospek yang besar bila untuk layanan bus kota. Namun kalau untuk layanan bus AKAP masih belum cocok.

Baca juga: Ragam Pilihan Helm Motor di Ajang GIIAS 2023

“Kalau kita bicara prospek bus listrik itu pasti ada prospek, prospeknya pasti besar, tapi tinggal untuk peruntukannya sudah tepat atau tidak. Hal itu karena kita sama-sama kita tahu kalau untuk bus kota dan bus pariwisata punya titik tertentu. Sementara itu kalau bus AKAP itu rutenya jauh,” kata pria yang akrab disapa Sani tersebut kepada Kompas.com di booth Karoseri Adiputro yang ada di GIIAS 2023, Jumat (11/8/2023).

Sani mengatakan, teknologi bus listrik rata-rata hanya punya kapasitas baterai untuk perjalanan 300 meter. Tantangan lainnya adalah perihal pengisian daya baterai yang paling cepat 2,5 jam.

Untuk digunakan sebagai layanan bus AKAP, akan membuat perjalanan penumpang sampai ke tujuan jadi lama.

Bus listrik rakitan Karoseri AdiputroKOMPAS.com/ JANLIKA PUTRI Bus listrik rakitan Karoseri Adiputro

Baca juga: Tidak Hanya Kendaraan, Kesehatan Pengemudi Penting Ketika Berkendara

“Bayangkan kalau selama itu bus AKAP harus cas, nanti bagaimana nasib penumpang ? Jadi menurut saya kalau yang bisa dicepatkan untuk menjadi EV itu bus kota lebih masuk akal. Bus kota beroperasi di lingkungan tertentu, dan ada waktu ngecas di luar jam sibuk,” kata Sani.

Sani juga mengatakan, dukungan pemerintah harus konsisten terhadap kelangsungan bus listrik. Dukungan itu bisa di mulai dari pembangunan instalasi charging atau infrastruktur

“Jadi jangan didukung kendaraannya dulu baru infrastrukturnya,” kata Sani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau