JAKARTA, KOMPAS.com - Pengendara sepeda motor harus ekstra berhati-hati saat mengemudi di sekitar kendaraan besar seperti truk, terutama ketika ingin mendahului.
Salah perhitungan, manuver yang ragu-ragu atau terburu-buru dapat berakhir pada kecelakaan fatal. Seperti kejadian yang diunggah oleh akun Instagram @dashcamindonesia, Kamis (3/8/2023).
Dalam rekaman tersebut, terlihat pengendara sepeda motor yang hendak mendahului truk gandeng dari sisi kiri jalan. Namun, permukaan jalan yang tidak rata membuat pengendara motor itu terjatuh hingga kemudian terlindas oleh truk yang melaju tepat di sampingnya.
Baca juga: Diskon Motor Listrik Selis Bulan Ini Tembus Rp 5 Jutaan
Kecelakaan yang terjadi akibat gagal mendahului kendaraan besar memang bukan pertama kali terjadi. Perlu dicatat, kendaraan besar seperti truk memiliki blind spot atau titik buta yang besar. Kondisi ini membuat pengguna jalan di sekitar kendaraan tersebut sulit terlihat dari kabin.
Selain itu, dimensi truk yang lebih panjang membuat pengendara motor harus ekstra hati-hati saat akan mendahului. Jika tidak dalam keadaan darurat sebaiknya hindari berdekatan dengan truk apalagi mendahului.
Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani menjelaskan, ada hal penting yang harus diperhatikan saat berkendara di dekat kendaraan besar. Pertama, selalu ingat bahwa kendaraan besar seperti truk memiliki area blind spot yang cukup besar.
“Ketika berada di area titik buta, pengemudi truk tidak bisa melihat pengemudi kendaraan lain yang berada di sekitarnya. Maka dari itu, pengguna jalan sebaiknya tidak terlalu dekat dengan kendaraan besar,” ucap Agus.
Jika terpaksa berdekatan dengan kendaraan besar, sebaiknya pengguna jalan tidak berada pada area blind spot yang tidak terlihat dari kaca spion pengemudi truk ataupun bus.
Salah satu cara untuk melihat jika kendaraan masuk area blind spot atau tidak adalah dengan melihat ke arah spion kendaraan besar tersebut. Jika wajah pengemudi terlihat dari kaca spion, berarti kendaraan belum masuk ke area titik buta pengemudi truk.
“Bisa juga dengan berkendara di depan atau belakang kendaraan yang bisa terlihat oleh mata sopir baik secara langsung maupun dari kaca spion,” kata Agus.
Sementara itu, Sony Susmana, Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) menambahkan, ketika memaksa menyalip dari sebelah kiri sangat rawan terjadi kecelakaan, pengemudi bisa saja kehilangan kendali seperti kasus tersebut.
Baca juga: Pengendara Jangan Cuek Saat Lihat Kabel Menjuntai di Jalan
Tidak hanya itu, jika menyalip kendaraan dari kiri bisa saja tiba-tiba ada orang menyebrang atau kendaraan dari sisi kanan.
“Jadi bisa dibilang lebih baik menyalip dari kanan. Namun perlu diingat, menyalip dari kanan memang belum tentu bebas blind spot, tapi setidaknya prosedurnya benar dulu. Menyusul atau pindah lajur yang paling penting adalah harus dengan pertimbangan yang matang,” kata Sony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.