JAKARTA, KOMPAS.com - Tesla memiliki teknologi canggih pada mobil listriknya. Kecanggihan teknologi ini juga ada pada pabriknya yang disebut dengan Gigafactory.
Salah satu Tesla Gigafactory juga terdapat di Shanghai, China. Pabrik ini mampu memproduksi tidak hanya banyak mobil listrik, tapi juga prosesnya yang sangat cepat.
Baca juga: Luhut Bakal Tagih Investasi Mobil Listrik BYD dan Tesla
Dikutip dari Insideevs.com, Selasa (1/8/2023), Tesla Gigafactory di Shanghai dapat memproduksi Model 3 atau Model Y setiap 40 detik.
Informasi kecil ini adalah pengingat lain tentang skala dan efisiensi manufaktur Tesla di negara terbesar kedua di Asia ini.
Kecepatan produksi yang luar biasa bahkan mengalahkan Ford. Pabrikan asal Amerika Serikat tersebut mengeklaim dalam keterangan resminya pada Januari 2023 bahwa pabrik truk di Dearborn, Michigan, dapat menghasilkan F-150 setiap 49 detik.
Sebuah video klip dibagikan di situs pariwisata Shanghai, yang memberikan penonton sekilas tentang Gigafactory di Shanghai.
Dalam satu frame, seorang pekerja lini produksi menjelaskan bagaimana puluhan lengan robot bekerja bersama-sama di satu stasiun untuk meningkatkan efisiensi.
Baca juga: Bukan di Indonesia, Tesla Buka Kantor Cabang di Malaysia
Dalam klip berikutnya, pekerja tersebut menceritakan bagaimana workshop bertumpuk ganda mengatur jalur produksi dengan cara yang efisien.
#Didyouknow that at #Shanghai's #Tesla Gigafactory, they can produce a #car in less than 40 seconds? ????Curious to see how they achieve such speed? Let's dive into the working environment!@Tesla @Tesla_Asia pic.twitter.com/FWXe7TxGYq
— Shanghai Let's meet (@ShLetsMeet) July 25, 2023
Tesla menyatakan dalam laporan pendapatan Q1 dan Q2 2023 bahwa pabrik Shanghai telah berjalan pada kapasitas yang mendekati maksimum selama beberapa bulan berturut-turut. Merek ini tidak merasa perlu untuk meningkatkan produksi di China lebih jauh, sesuai dengan laporan pendapatan.
Pabrik ini disebutkan memiliki kapasitas tahunan lebih dari satu juta kendaraan. Selain itu, Gigafactory ini juga merupakan pusat ekspor untuk Tesla, dengan pengiriman Model 3 dan Model Y ke pasar luar negeri seperti Thailand dan Kanada.
Tesla mengatakan bahwa optimalisasi biaya adalah kunci keberhasilannya dan telah mengumumkan penetrasi yang lebih tinggi dari sistem pengendali yang dirancang sendiri, unit penggerak yang lebih murah dan lebih terukur, dan inovasi lainnya.
Merek ini juga menggunakan teknik seperti pengecoran giga untuk menyederhanakan produksi, mengurangi jumlah komponen dalam kendaraan, dan mengurangi biaya.
Setelah Tesla mulai menggunakan mesin cetak giga IDRA, beberapa produsen mobil lain mengumumkan rencana untuk menggunakan teknik yang sama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.