Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/07/2023, 18:02 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Aditya Maulana

Tim Redaksi


BOGOR, KOMPAS.com –
Aksi copet dalam bus hingga saat ini masih menghantui penumpang dari layanan bus AKAP. Bahkan, modus dan cara dari copet di bus juga kini kian beragam untuk mengambil barang berharga korban.

Maka dari itu berbagai cara kerahkan oleh layanan bus AKAP dari perusahaan otobus (PO) agar penumpang lebih aman selama perjalanan.

Junet salah satu sopir bus AKAP dari PO Garuda Mas Mengatakan, kode yang diberikan oleh sopir bus apabila menyadari busnya terdapat copet yang menyamar jadi penumpang kurang efektif.

Baca juga: Harga Taksi Bekas Blue Bird, Toyota Limo mulai Rp 70 Jutaan

“Misalnya sopir hanya memberikan kode berupa lampu kabin yang dimatikan dan hidupkan, atau misalnya memutar musik keras, itu cara lama yang kerap dilakukan oleh sopir bus bumel. Kalau layanan bus AKAP biasanya beda kalau sudah menyadari ada copet yang menyamar jadi penumpang,” kata Junet kepada Kompas.com, Selasa (25/7/2023).

Jejeran bus AKAP di terminal bus Ciawi, BogorKOMPAS.com/ JANLIKA PUTRI Jejeran bus AKAP di terminal bus Ciawi, Bogor

Menurut Junet, bila hanya memberikan kode kepada penumpang sebagai tanda ada copet tidak efektif mencegah aksi pelaku.

Bahkan terkadang penumpang juga tidak menyedari kode tersebut. Maka dari itu lebih baik langsung memberi tahu penumpang agar lebih waspada bila ada copet yang sedang mengincar.

Baca juga: Curhat Penumpang Bus Hilang Laptop Ditukar Buku, Ini Kode Sopir kalau Ada Copet

Kemudian, biasanya orang yang mencurigakan tersebut akan langsung ditegur oleh kru bus untuk di introgasi.

Nanti begitu di rumah makan, kru bus akan langsung mengajak bicara orang mencurigakan tersebut. Kru bus AKAP (dua orang sopir bus dan kernet) akan langsung memberikan beberapa pertanyaan.

“Mau apa dia naik bus? Mau kemana? Dalam rangka apa naik bus? Kalau misalnya tidak bisa jawab dan tampak ragu akan langsung kami tangkap, atau orang tersebut ditinggal di rumah makan atau dimana saja agar tidak melanjutkan perjalanan,” kata Junet.

Nantinya kru bus akan foto pelaku dan disebarkan ke grup PO agar orang dengan ciri-ciri tersebut tidak diperkenankan untuk setiap layanan dari bus.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com