JAKARTA, KOMPAS.com – Motor listrik mulai menjamur di Indonesia, hadir dalam berbagai model dan jenis. Ada yang menggunakan baterai lithium ion, lithium polymer, nikel, hingga lead acid alias aki.
Jenis baterai ini biasanya menentukan harga jual motor listrik. Jadi, motor listrik dengan baterai lithium tentunya dijual dengan harga lebih mahal daripada yang menggunakan aki.
Selain itu, perbedaan jenis baterai ini juga berdampak pada jarak tempuh, bobot kendaraan, sampai performa secara keseluruhan.
Baca juga: Brosur Jadul Tersibak, Harga Vespa Memang Mahal sejak Dahulu
“Secara usia, kalau pakai lithium bisa 3 tahun lebih, bahkan kalau perawatan bagus bisa 5 tahun,” Abdullah, pemilik bengkel spesialis motor listrik E-Clont, kepada Kompas.com (18/7/2023).
“Sedangkan kalau aki bawaannya 3 bulan sudah loyo. Paling maksimal 6 bulan bertahan. Tapi memang harga motornya lebih murah,” kata dia.
Abdullah menambahkan, motor listrik dengan baterai lithium performanya lebih baik saat diajak ngebut. Suhu baterai pun lebih stabil saat dipacu dengan beban berat.
Baca juga: Intip Letak Bagasi Bus Triple Decker
“Lalu bobot lebih ringan, lithium sekitar 1/3 dari aki bawaan. Lead acid lebih berat, bisa sekitar 42 Kg beratnya, kalau lithium 9-10 Kg,” kata Abdullah.
“Dari power-nya juga lebih besar, dia dipakai untuk menanjak terus itu enggak panas, kalau aki kan panas,” ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.