Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Pengendara Motor Takut Polisi, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 15/07/2023, 08:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kejadian pengendara motor yang menghindari adanya razia sudah jadi pemandangan yang marak. Bahkan sering kali saat menghindar sebenarnya malah mencelakai dirinya sendiri.

Misal, pengendara motor yang putar balik saat bertemu razia dan terserempet truk belum lama ini. Lalu, ada juga deretan pengendara motor yang lawan arah di JLNT Casablanca.

Tentu sedikit contoh kejadian yang disebutkan di atas bisa membahayakan dirinya sendiri. Miris, pengendara lebih memilih aksi yang membahayakan nyawa ketimbang cuma kena tilang.

Baca juga: Cari Celaka, Video Pengendara Motor Lawan Arus di JLNT Casablanca

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dashcam Indonesia (@dashcamindonesia)

 

Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, pengendara motor di Indonesia masih kurang dalam memiliki rasa tanggung jawab saat melakukan kesalahan di jalan raya.

"Sehingga mereka lebih memilih menghindar dari polisi daripada harus kena tilang. Ini bisa jadi disebabkan karena tidak adanya pendidikan berlalu lintas yang aman saat di sekolah," kata Agus kepada Kompas.com, Jumat (14/7/2023).

Tentu aksi menghindar dari polisi ini bisa saja lebih berbahaya daripada cuma kena tilang. Tapi kembali lagi, pengendara harus paham akan konsekuensi yang terjadi kalau melanggar aturan, yakni ditilang.

Baca juga: Jangan Langsung Pindahkan Gigi dari D ke P, Transmisi Bisa Cepat Rusak


Pengendara motor harus punya rasa tanggung jawab saat ada di jalan raya. Cara menumbuhkannya adalah dengan melakukan edukasi sejak dini, ditambah dari lingkungan keluarga.

"Memang kembali lagi ke faktor keluarga juga, tidak semua pengendara menghindar saat melakukan kesalahan, berani menghadapi polisi daripada harus melarikan diri," ucap Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com