Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Sopir Bus PO Mahendra Transport Punya Nama Mirip Pebalap MotoGP

Kompas.com - 12/07/2023, 18:41 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Aditya Maulana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Bagi penggemar ajang MotoGP pasti sudah tidak asing lagi dengan salah satu pebalap bernama Marc Marquez. Bintang Repsol Honda itu memiliki banyak penggemar hampir di semua negara.

Namun baru-baru ini salah satu sopir bus bernama Moko Marquez juga ikut naik pamornya lantaran punya nama yang serupa dengan Marc Marquez. Bahkan, beberapa youtuber busmania sengaja mewawacarai Moko Marquez untuk mengetahui asal usul nama tersebut. 

Berbeda dengan dengan Marc Marquez yang kerap mengendarai motor, Moko Marquez justru mengendarai bus AKAP. Pria yang akrab disapa Marquez tersebut sudah berkecimpung selama 25 tahun menjadi sopir bus. Kali ini, dia bergabung bersama PO Mahendra Transport dan membuka line perdana trayek Jakarta- Pekalongan.

Baca juga: Hitung Skema Cicilan Toyota Agya dan Daihatsu Ayla
“Sebenarnya ini bukan nama asli tapi nama panggilan. Nama asli saya Yulianto Wiji Atmoko,” kata Marquez kepada Kompas.com di pool bus Pasar Sayur Cipulir beberapa waktu lalu.

Bus PO Mahendra Transport Indonesi (MTI) di pool bus Pasar Sayur Cipulir, Jakarta SelatanKOMPAS.com/ JANLIKA PUTRI Bus PO Mahendra Transport Indonesi (MTI) di pool bus Pasar Sayur Cipulir, Jakarta Selatan


Pria yang tahun ini genap berusia 40 tahun tersebut menceritakan, sebelum bergabung bersama PO Mahendra Transport, julukan nama tersebut sudah lebih dulu populer.

“Jadi waktu zaman dulu waktu aku masih di SinarJaya pakai bus dengan nomor bodi 93 untuk trayek Lebak Bulus- Wonosobo. Aku sering pakai topi tulisan 93 dan pakai sarung tangan juga. Kebetulan waktu itu lagi booming Marc Marquez juara dunia, lalu ada anak kecil penggemar bus yang sering panggil aku Marquez karena nomor 93 itu,” kata Marquez.

Pria yang sebelumnya pernah menjadi sopir bus Transjakarta tersebut juga mengatakan, dirinya memang selalu menggunakan sarung tangan saat mengendarai bus dan menjadi ciri khas seperti pebalap. Padahal, hal tersebut dilakukan terkait faktor kesehatan bukan untuk bergaya.

“Saya juga kalau mengendarai bus sering pakai sarung tangan, jadi seperti pebalap. Padahal sebenarnya saya pakai sarung tangan itu karena sering kedinginan dan kram, jadi disarankan pakai sarung tangan. Jadi karena ada faktor kesehatan,” kata mantan sopir bus PO Haryanto tersebut.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau