Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Avanza Tabrak Hiace di Tikungan, Risiko Mobil RWD Saat Hujan

Kompas.com - 12/07/2023, 14:01 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kejadian mobil mengalami oversteer di tikungan biasanya dialami mobil penggerak roda belakang atau mobil RWD. Insiden ini kerap terjadi, terutama saat kondisi jalan licin akibat hujan.

Seperti kejadian baru-baru ini di tikungan Desa Jangga Dolok, Kecamatan Lumban Julu, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, yang terekam channel Andaliman Youtube, seperti dilansir pada Rabu (12/7/2023).

Diketahui, sebuah Toyota Avanza yang melaju dari arah kota Medan menuju ke arah Kota Tarutung tergelincir di tikungan saat turun hujan.

Baca juga: Alasan Tidak Boleh Membuka Kaca Jendela Mobil Saat Kondisi AC Menyala

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Achmad Subechi (@achmad_subechi)

Pada saat yang bersamaan, dari arah berlawanan ada Toyota Hiace melaju dari Kota Tarutung menuju Kota Medan.

Avanza yang tak terkendali karena oleng, masuk ke jalur berlawanan dan langsung menabrak Toyota Hiace tersebut.

Tabrakan yang sangat keras ini membuat kedua kendaraan ringsek di bagian depan. Meski begitu, seluruh penumpang dan pengemudi dari kedua kendaraan selamat dan tidak ada korban jiwa atas kejadian tersebut.

Baca juga: Arti Bulatan Merah dan Kuning pada Ban Mobil

Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, sebelumnya pernah menjelaskan bahwa mobil yang kehilangan kendali sewaktu melewati tikungan disebabkan karena ban keilangan traksi.

"Karena selip atau ban hilang traksi, cengkeraman roda ke aspal atau permukaan tidak ada yang membuat akhirnya mobil sulit dikendalikan dan terjadi oversteer atau understeer. Paling sering saat laju mobil tinggi," ujar Jusri kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Seperti diketahui, oversteer adalah fenomena di mana roda bagian belakang mobil yang kehilangan daya cengkeram saat bermanuver.

Baca juga: PO Mutiara Express Bocorkan Tanggal Layanan Perdana Bus AKAP

Ilustrasi oversteer() Ilustrasi oversteer

Hal ini membuat sektor belakang bergeser atau melintir. Umumnya, oversteer kerap terjadi pada mobil-mobil penggerak roda belakang atau RWD. Sementara untuk understeer, banyak dialami mobil penggerak roda depan alias FWD.

Sementara itu, Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) menjelaskan, gejala oversteer biasanya terjadi jika kondisi jalan licin dan alur permukaan ban mobil tipis.

"Mobil bisa lari kemana-mana, jadi bisa menyebabkan kasus fatal mobil keluar jalur, berputar, bahkan sampai terbalik. Untuk mencegah salah satunya adalah perawatan ban, dan rutin cek kondisi permukaan ban, kan ketahuan masih layak atau rusak," ucap Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Generasi Baru Toyota Alphard Siap Meluncur, Pemesanan Sudah Dibuka

Ilustrasi berkendara saat hujan(Larmoyeux & Bone) Ilustrasi berkendara saat hujan

Tak hanya di tikungan tajam, terkadang ketika manuver berlebihan atau menghindar di kecepatan tinggi, Sony menyebut, traksi ban yang buruk berpeluang besar menyebabkan mobil limbung.

Oleh sebab itu, Sony berpesan, sebisa mungkin pengendara mengurangi kecepatan mobil secara bertahap sebelum masuk tikungan.

"Jauh-jauh dari awal masuk tikungan, rem di imbangi engine brake. Jadi, saat belok kecepatan mobil stabil. Steering mudah terkontrol dan traksi ban aman," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com