JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah memasang lampu lalu lintas dengan teknologi Artificial Intelligence (AI) pada sejumlah titik persimpanan jalan yang tersebar di Ibu Kota.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, pemasangan lampu lalu lintas dengan AI bertujuan mengurai kepadatan kendaraan dan mengurangi kemacetan.
"Tujuannya ini untuk mempermudah pantauan kemacetan dan memperlancar lalu lintas. Bisa menciptakan efisiensi lalu lintas menjadi 15 hingga 20 persen," ujar Heru, dikutip dari keterangan tertulis (10/7/2023).
Baca juga: Cerita Sebenarnya Soal Rossi Akhirnya Pensiun dari MotoGP
Menurutnya, dengan peralatan yang dipasang di lokasi akan mudah memantau dan memperhitungkan tingkat kepadatan arus lalu lintas melalui sistem kecerdasan buatan.
Selanjutnya, bila terjadi kepadatan akan dilakukan penyesuian pengaturan lampu lalu lintas di persimpangan tersebut.
"Kalau lalu lintas padat, hijau-nya dipercepat. Nah bagi yang lalu lintas kosong lampunya segera dimerahkan," ucap Heru.
Baca juga: Karoseri New Armada Merilis Bodi Sleeper Bus Perdana
Heru juga mengatakan, saat ini pihaknya baru mengaplikasi sistem tersebut di 20 lokasi persimpangan. Kemudian, tahun ini juga direncanakan menambah lokasi penerapan di 40 titik persimpangan.
"Prioritasnya untuk kawasan yang memiliki tingkat kemacetan yang padat. Contohnya kawasan Jalan Daan Mogot, Pancoran, Kuningan, Gunung Sahari, serta di Gatot Subroto," kata Heru.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, sebelumnya pengaturan lampu lalu lintas harus dilakukan secara manual.
Baca juga: Performa Mesin Toyota Yaris Cross Hybrid: Kencang, tapi...
Sehingga bila terjadi perubahan kepadatan arus lalu lintas pengaturannya dilakukan secara manual oleh petugas.
"Dengan teknologi ini, sistem akan melakukan identifikasi secara real time berapa waktu hijau yang dibutuhkan untuk setiap titik persimpangan, agar kendaraan yang melintas dalam periode waktu tertentu keseluruhannya bisa melintas," ujar Syafrin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.