Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Charging Station Jadi Ceruk Bisnis Baru dalam Era Elektrifikasi

Kompas.com - 27/06/2023, 17:41 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) menyebut bahwa pengembangan infrastruktur kendaraan listrik menjadi ceruk bisnis baru di era elektrifikasi. Sehingga perseroan mengajak agar para pebisnis untuk ikut bergabung dalam mengembangkannya.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan, salah satu skema yang disiapkan adalah kemitraan berbasis franchise untuk Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) maupun Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).

"Kami mengajak mitra untuk bersama-sama atau berkolaborasi, jadi kita punya SPKLU dan SPBKLU dengan sistem kemitraan, tentunya PLN akan memiliki skema bisnis franchise yang menarik bagi para investor," kata dia dalam siaran pers, Senin (26/6/2023).

Baca juga: Skema Kredit Honda Forza Terbaru, Cicilan mulai Rp 3 Jutaan

PT PLN (Persero) menyiapkan 108 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pada gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Labuan BajoDokumen PLN PT PLN (Persero) menyiapkan 108 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pada gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Labuan Bajo

"Harapannya dengan kemitraan tersebut kita dapat mempercepat ekosistem EV (electric vehicle)," lanjut Darmawan.

Saat ini, PLN sudah mengoperasikan sebanyak 616 SPKLU dan 1.401 SPBKLU juga 9.566 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) yang tersebar di Indonesia.

Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan kendaraan listrik.
Menurut Darmawan, pengembangan infrastruktur kendaraan listrik merupakan ceruk bisnis baru bagi perusahaan setrum pelat merah tersebut.

Baca juga: Punya Masa Pakai, Ini Waktu Tepat Mengganti Busi Mobil

Pengemudi ojek daring mengganti baterai sepeda motor listrik dengan yang sudah penuh terisi di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di SPBU Pertamina, Jalan MT Haryono, Jakarta, Senin (28/3/2022). Pemerintah Indonesia menargetkan dua juta kendaraan listrik dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia pada 2025 sebagai salah satu upaya untuk menerapkan penggunaan energi terbarukan.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Pengemudi ojek daring mengganti baterai sepeda motor listrik dengan yang sudah penuh terisi di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di SPBU Pertamina, Jalan MT Haryono, Jakarta, Senin (28/3/2022). Pemerintah Indonesia menargetkan dua juta kendaraan listrik dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia pada 2025 sebagai salah satu upaya untuk menerapkan penggunaan energi terbarukan.

"Kami membuka ruang kolaborasi bersama untuk bisa memperbanyak SPKLU, SPLU maupun SPBKLU di Indonesia. Kami juga memberikan banyak kemudahan pengisian daya hingga diskon tarif listrik sebesar 30 persen bagi pemilik mobil listrik," terangnya.

Ketua Bidang Hubungan Masyarakat dan Kelembagaan Periklindo, Achmad Rofiqi, mengatakan, penjualan mobil listrik pada 2023 mencapai 10.327 unit. Hal ini membuktikan peminat kendaraan listrik di Indonesia sudah semakin bertumbuh.

“Pada tahun 2023 penjualan kendaraan listrik roda empat mencapai 10.327 unit dan ini melonjak jauh dari tahun 2021 di mana penjualannya hanya 125 unit,” ungkap Achmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau