Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/06/2023, 07:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Video yang berisi keluhan masyarakat akan suatu kondisi di jalan memang cukup sering terlihat ada di media sosial. Misal seperti video di mana orang membuka praktik parkir liar di seberang Mal Senayan City, Jakarta.

Pada rekaman tersebut, seorang wanita protes akan praktik parkir liar untuk motor. Dijelaskan, parkir di area depan Family Mart dikenakan tarif Rp 10.000, dijaga oleh preman dan kalau tidak mau, malah diusir.

Terdengar di rekaman tersebut memang cukup panas ucapan dari si perekam. Cuma untung saja preman yang direkam tadi tidak bereaksi berlebihan, seperti memukul atau sebagainya yang membuat situasi semakin parah.

Baca juga: Cekcok Pengendara dengan Tukang Parkir di Senayan, Motor Diminta Rp 10.000

@rapapa_vid

 

? original sound - Rapapa

 

Soal merekam, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengatakan, merekam dilakukan bukan buat cari ribut, tapi untuk jadi bukti pelaporan.

"Hindari konflik dengan mereka yang bergaya seperti preman. Mereka masih berorientasi dengan perut dan setoran, jadi jangan memancing perselisihan," ucap Sony kepada Kompas.com, Selasa (13/6/2023).

Lalu kalau memang mau merekam, secukupnya saja untuk laporan ke Polisi kalau merasa dirugikan. Jadi buat rekamannya sederhana saja, jangan buat orang lain emosi.

Baca juga: Hindari 3 Perilaku Ini supaya Aki Motor Panjang Umur


"Jaga percakapan dan berperilaku dengan sopan. Mereka akan baik ketika kita berlaku baik juga," kata Sony.

Artinya, rekaman tidak perlu bertele-tele dan mengucapkan hal-hal yang membuat provokasi. Rekaman cukup berisi saksi, ada tempat dan ada pelaku, tidak perlu lebay karena bisa mengakibatkan konflik.

Soal merekam ini berlaku untuk kejadian apa saja, bukan cuma kalau ada praktik parkir liar. Jadi harus lebih berhati-hati kalau memang mau membuat video sebagai bukti pelaporan ke pihak berwenang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com