BOGOR, KOMPAS.com - Kebanyakan mobil listrik punya bobot yang lebih berat daripada mobil konvensional. Oleh karena itu, ada beberapa komponen harus disesuaikan dengan kondisi tersebut, terutama pada bagian ban.
Ban mobil yang keluar dari pabrikan tentu sudah disesuaikan spesifikasinya. Biasanya, beda mobil, spesifikasi ban secara detail berbeda.
Menanggapi kemungkinan di masa depan akan lebih banyak mobil listrik, tentu industri ban harus mengikuti. Artinya, mobil-mobil yang beredar di jalanan punya bobot yang berbeda, jauh lebih berat.
Baca juga: Avanza-Xenia Lawas Kembali Diburu di Pasar Mobil Bekas
Bagian dalam ban atau penguat ban yang diproduksi Indo Kordsa
CEO Kordsa, produsen penguat ban (cord) Ibrahim Özgür Yildirim mengatakan, seiring berkembangnya zaman elektrifikasi, ban harus menyesuaikan dengan bobot yang dibawa tapi juga harus tetap nyaman.
"Untuk EV, ada baterai sehingga ada beban ekstra. Untuk kenaikan berat tersebut, dibutuhkan ban yang punya kekuatan tinggi, tapi juga soft (lembut)," kata Ibrahim di Bogor, Rabu (7/6/2023).
Ibrahim menjelaskan, produk yang dia buat untuk berbagai merek ban sudah diganti, terutama untuk mobil listrik. Mengingat untuk teknologi, tidak bisa diam saja, tapi ikut berkembang.
Baca juga: Update Harga Ban Motor pada Juni 2023
Kordsa sampai saat ini sudah menyediakan cord atau kawat nilon untuk Bridgestone, Pirelli, Goodyear, sampai produsen lokal seperti Industri Karet Deli (Delium), sampai Suryaraya Rubberindo Industries.
Pada Rabu (7/6/2023), Kordsa meresmikan pusat teknik di Citeureup, Kabupaten Bogor, dioperasikan PT Indo Kordsa. Tujuan pusat teknik tersebut adalah menghasilkan berbagai produk baru maupun prototipe.
"Tapi dengan adanya APAC Tecnical Center, kami bisa menginovasi materi untuk ban mobil listrik," kata Ibrahim.
Pusat teknik dari Kordsa ini pun bisa melayani sampai Asia Pasifik. Artinya, produsen ban, akademisi, bisa bekerja sama dengan Kordsa dalam mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhannya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.