Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/06/2023, 13:46 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Penurunan harga atau depresiasi pada kendaraan bermotor baru, khususnya mobil, masih menjadi salah satu pertimbangan penting konsumen Indonesia untuk melakukan pembelian.

Cara mudah untuk melihat kisaran depresiasi harga, adalah dengan melirik pasar mobil bekas. Tapi perlu diingat bahwa metode ini bukan penentu atas kualitas kendaraan atau kelayakan pakainya.

Kalau dilihat ke pasaran mobil bekas, ada beberapa mobil yang harga pasarannya jatuh. Selain kendaraan premium, kebanyakan merupakan kendaraan dari pabrikan China yang tiga tahun belakangan mulai ramai masuk ke pasaran.

Baca juga: Mobil Bekas Harga Rp 200 Jutaan sampai Rp 400 Juta Sulit Terjual

DFSK Glory i-AutoKOMPAS.com/Ruly DFSK Glory i-Auto

Misal seperti yang dikatakan salah satu pemilik lapak mobil bekas di kawasan WTC Mangga Dua, Peter.

Menurut dia, mobil-mobil yang tingkat penjualan barunya tidak begitu masif maka harga jual kembalinya bakal turun cukup jauh.

"Saya tidak bisa sebut merek, tetapi mayoritas mobil dari pabrikan China," kata dia saat berbincang bersama Kompas.com, Selasa (6/6/2023).

Pernyataan serupa dikatakan Munir, salah satu pemilik lapak mobil bekas di sentra bisnis Harapan Indah Bekasi. Menurutnya, untuk wilayah Bekasi, depresiasi harga mobil China bisa 20-30 persen.

"Kalau bicara mobil baru yang harganya turun, paling mobil China, apalagi yang sudah tidak dijual lagi (DFSK Glory 560)," kata dia.

"Kemudian ada mobil-mobil yang memang sudah tidak ada ATPM-nya seperti Datsun. Kalau Ford dalam beberapa tahun belakangan masih cenderung stabil karena sudah ada harga pasnya," lanjut Munir.

Menurut Andi dari diler mobil bekas Jordy Mobil MGK Kemayoran, turunnya harga mobil bekas China karena peminat yang terbatas. Kondisi serupa juga untuk Datsun dan mobil-mobil yang sudah tidak memiliki distributor resmi.

Baca juga: Diskon SUV per Juni 2023 Tembus Rp 50 Jutaan

Hyundai StargazerHMID Hyundai Stargazer

Walau begitu, tingkat penyerapan mobil China di pasar mobil bekas terbilang cepat, tidak membutuhkan waktu lama dari datang ke diler hingga keluar lagi.

"Tapi jangan salah, mas. Ketika masuk (mobil China bekas), itu cenderung cepat keluarnya. Sebab dengan harga Rp 200 jutaan, mobil sudah punya banyak fitur seperti sunroof," kata Peter.

"Nah, itu yang jadi daya tariknya bagi konsumen mobil bekas. Dengan harga murah, mereka dapat fitur yang lebih banyak," tambah dia.

Sementara untuk mobil bekas dari Hyundai dan Kia yang baru masuk ke Indonesia mulai 2020, disebut cukup stabil. Namun ketersediaan unit-nya tidak banyak.

"Masih laris juga, harganya tidak terlalu jatuh. Tapi biasanya orang lebih nyari Avanza atau Xpander untuk mobil keluarga 7-seater," kata 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com