Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Klaim Sudah Punya Pabrik untuk Tangani Limbah Baterai EV

Kompas.com - 23/05/2023, 08:12 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penanganan limbah baterai kendaraan listrik (EV) merupakan kekhawatiran umum yang muncul seiring dengan berjalannya program elektrifikasi nasional. Banyak pihak mengkhawatirkan tumpukan limbah karena bisa mempengaruhi lingkungan.

Moeldoko, Ketua Umum Periklindo sekaligus Kepala Staf Kepresidenan, menegaskan jika limbah baterai EV tidak perlu lagi dikhawatirkan karena pemerintah sudah menyiapkan penanganan terkait hal itu.

“Sudah ada langkah penanganannya (limbah baterai) dan sudah aman semua, jadi masyarakat tidak perlu khawatir,” ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (21/5/2023).

Lebih lanjut, Tenggono Chuandra Phoa, Sekretaris Jenderal Periklindo menjelaskan, sudah ada pabrik khusus yang disiapkan untuk mengolah, mendaur ulang, dan mengamankan limbah baterai kendaraan listrik.

Baca juga: Mobil Listrik dengan Jarak Tempuh Terjauh, Jakarta-Surabaya Sekali Cas

Pengunjung mengamati mobil listrik murah yang dibawa PT Kurnia EVCBUKOMPAS.com/Daafa Alhaqqy Pengunjung mengamati mobil listrik murah yang dibawa PT Kurnia EVCBU

Pabrik itu berlokasi di Bogor, Jawa Barat, dan sejatinya diklaim sudah beroperasi sejak 2018.

Peruntukan awalnya adalah untuk mendaur ulang baterai lithium dari gawai elektronik seperti smartphone, laptop, dan komputer.

“Baterai kendaraan listrik kan komposisinya cukup serupa, dan pabrik itu bisa memisahkan kandungan nikel, kobalt, dan komponen lainnya untuk didaur ulang,” ujarnya.

Tonggono menambahkan, jumlah pabrik yang menangani limbah baterai diproyeksi bisa bertambah seiring dengan berjalannya waktu untuk menyikapi jalannya program elektrifikasi nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau