Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/05/2023, 12:22 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjelaskan rencana untuk melakukan elektrifikasi angkutan umum, di mana nantinya, kendaraan-kendaraan seperti bus, mikrolet, bahkan angkot akan menggunakan tenaga listrik.

Danto Restyawan, Direktur Sarana Transportasi Darat Kemenhub menjelaskan, rencana ini sejatinya sudah masuk ke dalam agenda dan rutin didiskusikan.

Dia menambahkan, implementasi aturan ini akan disegerakan dan dilakukan secara bertahap. Dimulai dari beberapa wilayah terlebih dahulu dan jangkauannya akan meluas seiring berjalannya waktu.

“Penerapannya (elektrifikasi angkutan umum) butuh waktu dan akan kami lakukan bertahap, tapi hal ini memang sudah direncanakan, tinggal kapannya saja ya,” ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (17/5/2023).

Baca juga: MG Mau Pasang Cas Mobil Listrik di Semua Diler

Angkot listrik Metropod yang dipamerkan di Parklindo Electric Vehicle Show di Kemayoran, Jumat (29/7/2022). Metropod ini disebut akan dikembangkan untuk transportasi di Ibu Kota Nusantara (IKN). KOMPAS.com/Dian Erika Angkot listrik Metropod yang dipamerkan di Parklindo Electric Vehicle Show di Kemayoran, Jumat (29/7/2022). Metropod ini disebut akan dikembangkan untuk transportasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Danto mengatakan, sarana dan prasarana untuk mendukung hal tersebut sejatinya sudah ada dan tersedia. Menurutnya, satu tantangan dalam percepatan implementasi ini lebih ke hal-hal yang bersifat normatif, bukan teknis.

“Pastinya kan akan ada perombakan, karena cukup sulit kalau seratus persen langsung berubah dari BBM ke listrik,” ujarnya.

Dengan diimplementasikannya aturan ini kelak, Danto berharap minat masyarakat mulai bergeser ke kendaraan listrik. Selain itu, penerapan kendaraan umum listrik juga akan sangat mendukung program negara nol-emisi.

“Harapan kami, rencana ini bisa berjalan dan mandiri sebelum tahun 2030,” ucap Danto.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com