Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Pecah Ban, Mobil Terguling di Flyover Pancoran

Kompas.com - 09/05/2023, 15:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ban pecah menjadi salah satu penyebab kasus kecelakaan lalu lintas di Indonesia, terutama di jalan tol.

Saat mobil alami pecah ban, bisa langsung keluar jalur, oleng, atau bahkan menabrak kendaraan lainnya.

Seperti kecelakaan yang baru saja menimpa minibus di turunan flyover Pancoran arah Cawang, Jakarta Selatan, Selasa (9/5/2023).

Baca juga: Pecah Ban di Tol, Tindakan Pertama yang Dilakukan Bukan Injak Rem

Ilustrasi pecah ban mobiltsikot.com Ilustrasi pecah ban mobil

Diketahui minibus Toyota Avanza yang dikemudikan Sahroni mengalami pecah. Pengemudi tidak bisa mengendalikan kendaraan hingga akhirnya terguling.

Diduga mengalami pecah ban, Toyota Avanza yang dikemudikan seorang pria bernama Sahroni hilang kendali hingga akhirnya terguling.

“Pengemudi Avanza tidak bisa mengendalikan setelah pecah ban kanan belakang,” ucap Kasat PJR Polda Metro Jaya Kompol Sutikno, dikutip dari NTMC Polri, Selasa (9/5/2923).

Baca juga: Sama-sama Tuas Transmisi, Apa Bedanya Model Lurus dan Zig-zag

Beruntung, tak ada korban jiwa maupun luka akibat kecelakaan tersebut.

Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan, ban pecah terjadi sangat singkat dan yang dibutuhkan adalah respon ketenangan dan sigap membaca situasi terburuk.

"Saat ban pecah jangan langsung injak rem, setir pasti lari ke salah satu sisi. Kita balas seimbangkan, caranya mengikuti arah mobil melaju begitu ban pecah satu sisi. Kecepatan biarkan turun sendirinya, engga perlu di rem," kata Sony.

Selain itu, ban yang kurang tekanan udara berpeluang pecah karena adanya tekanan dari luar dan dalam. Strukturnya berubah dan jadi sensitif.

Hal ini seperti yang disampaikan Product Development Manager Otobox Supermarket Ban Indonesia Aan Nugroho.

Menurutnya, perawatan keempat ban utama mencegah risiko hal-hal yang tak diinginkan, terpenting adalah cek tekanan udara secara rutin dan kondisi kelayakan ban.

“Cek berkala, ban kurang tekanan udara berisiko tinggi bocor dan pecah. Permukaan ban yang tipis atau rusak termakan sebelah grip ban ke permukaan jalan jadi buruk, rawan tergelincir," kata Aan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com