Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/04/2023, 10:42 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Produksi oli palsu sempat marak terjadi pada pertengahan April 2023 di wilayah Kota Tangerang. Beruntung, pihak Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengambil langkah tegas dengan melakukan sidak.

Kendati produksinya sudah dihentikan, banyak pelumas-pelumas yang sudah terlanjur menyebar dan bisa membahayakan konsumen, khususnya pengguna sepeda motor.

Anto Hananto, Kepala Bengkel AHASS 88 menjelaskan, pelumas palsu biasanya dibeli di lapak online atau di grup media sosial. Harga yang jauh lebih miring membuat konsumen-konsumen tergoda untuk membeli.

“Ketika konsumen dihadapkan dengan harga miring dan lebih murah 50 persen, pastinya mereka tergoda,” ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (25/4/2023).

Baca juga: Honda Luncurkan Forza 750 Dijual Rp 190 Jutaan

Ganti oli motorShutterstock Ganti oli motor

Menurutnya, motor yang sudah diisi oli palsu akan mengalami kerusakan berat di bagian mesin, seperti piston macet, penyumbatan lubang-lubang saluran mensin, dan keausan komponen.

“Nantinya oli palsu akan menggumpal, seperti kecap. Semua komponen bergerak di dalam mesin akan terdampak, jadi macet semua,” kata Anto.

Kerusakan tersebut juga terjadi dalam waktu yang cepat pasca-penggantian oli. Jika konsumen menggunakan oli palsu, biasanya kerusakan akan langsung terjadi setelah motor digunakan sejauh 500 kilometer.

Anto membagikan pengalamannya yang belum lama ini menangani kasus penggunaan oli palsu pada motor Honda Supra X 125.

Baca juga: Motor Mogok Setelah Ditinggal Mudik Lebaran, Apa Penyebabnya?

Oli motorotoengine.com Oli motor

Motor ojol (ojek online) dan dia beli oli dari grup media sosial. 4 Hari setelah ganti oli, motor langsung ngadat dan mendesing. Setelah diperiksa, bagian mesin seperti dipenuhi kecap,” ujarnya.

Menghindari situasi tertipu pelumas palsu, Anto menganjurkan konsumen untuk selalu membeli oli secara offline di bengkel-bengkel resmi APM, yang keamanan dan keasliannya terjamin.

 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com