Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pengendara Motor Pukuli Orang di Cimahi, Jangan Sok Jagoan di Jalan

Kompas.com - 20/04/2023, 13:01 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kejadian ribut di jalan memang bisa terjadi kapan saja. Bahkan ada saja yang berujung pemukulan atau penganiayaan orang lain.

Misal seperti yang baru terjadi di Cimahi, seorang pengendara sepeda motor mengalami kejang setelah dihajar oleh pengendara motor lainnya. Aksi tersebut terekam dan videonya sudah tersebar di media sosial.

Berdasarkan keterangan, kejadian dilakukan di Jalan Raya Sangkuriang, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat, Rabu (19/4/2023).

Baca juga: Pemukulan di SPBU, Arogansi dan Emosi Saat Antre Picu Perselisihan

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Novianti Se (@vianooov)

 

Dikutip pada video yang diunggah akun vianoov di Instagram, tampak pemuda sedang berusaha meminta maaf ke orang yang memakai helm putih. Pengendara dengan helm putih itu tampak tidak memaafkan sambil memaki.

Rekaman selanjutnya, memperlihatkan pemuda tadi sudah kejang karena diduga habis dihajar pengendara dengan helm putih. Sebelum kejadian, kedua pengendara tersebut dikatakan bersenggolan di jalan sampai berhenti dan berselisih.

Menanggapi kejadian seperti di atas, Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, pengendara yang melakukan pemukulan merasa lebih kuat dan sok jagoan, sehingga melakukan tindakan tersebut padahal korban sudah minta maaf.

Baca juga: One Way Tol Cipali-Kalikangkung Diperpanjang hingga Pukul 12.00 WIB

"Ketika di jalan dan bersenggolan dengan pengendara lain, sebaiknya memang minta maaf namun sewajarnya saja, jangan sampai diliha lemah. Kalau terlihat lemah, maka pengendara yang bersenggolan dengan kita akan merasa di atas angin dan bisa saja melakukan hal yang berlebihan," ucapnya kepada Kompas.com, Kamis (20/4/2023).

Memang kalau berpikir positif, tidak semua orang punya emosi yang berlebihan, tapi ada saja yang seperti itu, main pukul. Jadi harus lebih hati-hati saat di jalanan, jangan membuat diri sendiri terlihat lemah.

"Padahal kalau sama-sama kuat atau sepadan, saya rasa dia juga tidak akan berani melakukan hal tersebut," kata Agus.

Jadi kalau bertemu dengan yang sok kuat padahal sudah minta maaf dan mengejar, lebih baik cari bantuan orang lain. Jadi bisa dibantu atau dilerai dan tidak dihajar dengan semena-mena.

"Jika memang kita yang salah, sebaiknya minta maaf. Namun kalau pengendara lain yang salah, selama tidak mencelakai, maka kita yang maafkan," ucap Agus.

Perilaku pengendara yang suka memukul bisa saja karena banyak faktor. Misal keluarga atau lingkungan yang terbiasa dengan kekerasan. Tapi kalau orang terdidik, tentu tidak akan berperilaku demikian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau