Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Kenapa Ban Mobil Berdecit Saat Berbelok?

Kompas.com - 05/04/2023, 17:31 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak jarang pengendara mobil sering mendengar adanya suara berdecit pada ban ketika berbelok, mengerem, atau sat berakselerasi.

Menurut National Sales Manager PT. Hankook Tire Sales Indonesia Apriyanto Yuwono, berdecitnya ban mobil karena tapak ban yang bersentuhan dengan permukaan jalan guna mendapatkan traksi.

Kondisi tersebut cenderung normal, apalagi ketika mobil melewati permukaan yang licin atau dilapisi cat, seperti area parkir gedung bertingkat. Tapi bisa juga menandakan adanya masalah.

"Suara decit ban mobil juga dapat menjadi indikasi adanya masalah dengan bantalan rem atau komponen suspensi yang aus, apabila suara tersebut muncul saat mobil berbelok atau melaju dengan pelan," ujar Apri dalam keterangan resminya, Rabu (5/4/2023).

Baca juga: Cek Daftar Harga SUV Mendekati Lebaran, Raize dan Rush Naik

Lebih lanjut Apri menjelaskan, ada beberapa faktor penyebab ban berdecit yang bila tak ditanggapi atau atasi sangat memungkinkan bisa menimbulkan masalah serius bagi mobil, yakni ;

Kurang udara

Kurangnya tekanan udara tidak hanya membuat ban kempis, tapi juga rentan rusak. Kondisi tersebut akan membuat kemampuan traksi ban semakin buruk, jika tekanan udara kurang, saat mobil berbelok tidak ada perlawanan yang cukup terhadap kekuatan fisik dalam ban, sehingga tapak ban akan mencoba menemukan kontak yang tepat dengan permukaan jalan.

Ban mobil running flat Dicky Aditya Wijaya Ban mobil running flat

Saat ini terjadi, karet ban akan melorot ke samping karena bentuk jalan yang berbelok, dan membuat ban berdecit saat berbelok di tikungan. Untuk mobil jenis city car, rekomendasi tekanan angin adalah 30-36 Psi, sementara untuk mobil SUV adalah 35-40 Psi.

Keausan tak merata

Tapak ban menjadi kunci untuk kendaraan mendapatkan traksi yang cukup. Saat keausannya tak merata, ban akan mengeluarkan suara berdecit, bahkan sebelum melewati belokan.

"Untuk menghindari keausan tidak rata ban perlu diperiksa secara berkala, mulai dari balancing dan rotasi, tekanan angin ban, suspensi, hingga kondisi tapak paling luar untuk menghindari adanya paku atau kerikil yang menancap," ujar Apri.

Roda tak sejajar

Pengaturan camber dan toe dari pelurusan roda membantu posisi sejajar antara satu sama lain dan permukaan.

Baca juga: Apakah Ban Bekas Masih Aman Dipakai?


Camber merupakan sudut kemiringan roda secara vertikal dilihat dari posisi depan dan belakang mobil, sementara toe adalah sudut roda jika dilihat dari atas kendaraan, di mana roda kendaraan tidak lurus 0 derajat.

"Jika salah satu komponen tidak sejajar, ban akan mengalami keausan tidak merata dan menyentuh permukaan jalan dengan posisi yang salah," katanya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau