Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Industri Otomotif, Kemenperin Kembangkan SDM sejak Dini

Kompas.com - 27/03/2023, 17:01 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin) mengungkapkan bahwa sampai saat ini, industri otomotif memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan atas ekonomi nasional.

Kekuatan industri ini, khususnya untuk roda empat atau lebih, didukung oleh 23 perusahaan dengan total kapasitas produksi mencapai 2,35 juta unit tiap tahun. Kegiatan tersebut menyerap tenaga kerja langsung sampai 38.000 orang.

Tidak sampai di sana, tercatat penyerapan tenaga kerja di sepanjang rantai nilai industri otomotif, termasuk pada sektor industri kecil dan menengah (IKM) pada bidang komponen juga mampu mencapai lebih dari 1,5 juta tenaga kerja.

Baca juga: Tips Berkendara Saat Puasa, Harus Bisa Kontrol Emosi

Ilustrasi pabrik mobilwww.caradvice.com.au Ilustrasi pabrik mobil

"Perkembangan industri otomotif nasional, tak lepas dari peran SDM-nya. Untuk meningkatkan kualitas calon SDM otomotif, kami menyelenggarakan pendidikan vokasi di Politeknik STMI Jakarta," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Arus Gunawan, Senin (27/3/2023).

Guna mencapai sasaran tersebut, langkah yang sudah direalisasikan Kemenperin adalah melakukan penandatanganan kerja sama antara Politeknik STMI Jakarta dengan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA).

Kolaborasi ini berupa penyelenggaraan pendidikan regular atau non-reguler (Setara D1), penempatan mahasiswa prakerin dan dosen industri, serta pengembangan kurikulum.

“Ada pula kerja sama penelitian berupa penelitian terapan yang dilakukan oleh dosen dan atau mahasiswa sesuai dengan persoalan yang dihadapi oleh industri saat ini,” kata dia.

Selain itu, Kemenperin menawarkan penguatan atau peningkatan kinerja sektor industri, terutama dalam mendukung pelaku IKM di bidang otomotif.

Baca juga: Cara Aman Berkendara Sambil Lihat Aplikasi Peta di Ponsel

Aktivitas pekerja pada proses produksi di sektor industri otomotif, Jakarta, Senin (14/9/2020).Dokumentasi Humas Kementerian Perindustrian Aktivitas pekerja pada proses produksi di sektor industri otomotif, Jakarta, Senin (14/9/2020).

Kepala BPSDMI berharap, sinergi ini dapat dikembangkan dengan unit kerja lainnya di lingkungan BPSDMI, seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau Balai Diklat Industri (BDI).

Apalagi, YDBA memiliki sekitar 12.000 industri dan UMKM binaan yang sebagian dari UMKM terkait bergerak pada sektor otomotif.

Sebagai langkah awal, kegiatan kerja sama ini dimulai dengan bentuk Program Pengabdian Masyarakat pada lingkungan industri kecil di Tegal. Beberapa dosen Politeknik STMI Jakarta ditugaskan melakukan observasi permasalahan yang dihadapi oleh UMKM terkait dengan peningkatan daya saing UMKM otomotif.

Kegiatan ini akan melibatkan lima program studi, yaitu Teknik Industri Otomotif, Teknik Kimia Polimer, Sistem Informasi Industri Otomotif, Teknologi Rekayasa Otomotif dan Administrasi Bisnis Otomotif.

Ketua Pengurus YDBA Sigit P. Kumala menyampaikan, kolaborasi ini dapat meningkatkan kompetensi UMKM dan mendukung kemandirian UMKM. YDBS juga berharap kolaborasi ini dapat menjadi pilot project pembinaan UMKM yang melibatkan perguruan tinggi.

Baca juga: Masih Ada Kuota Gratis Kereta Api dan Kapal Laut buat Pemudik Motor

Karyawan yang sedang bekerja di pabrik mobil Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China.Reuters Karyawan yang sedang bekerja di pabrik mobil Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China.

“Sehingga, ke depan akan semakin banyak lagi perguruan tinggi di Indonesia yang dapat mendukung peningkatan kompetensi UMKM dan mengantarkan UMKM Indonesia menuju kemandiriannya,” ujar Sigit.

Hingga Desember 2022, YDBA telah memberikan pembinaan kepada 12.313 UMKM di bidang manufaktur, bengkel, kerajinan dan kuliner, serta pertanian. YDBA secara tidak langsung juga telah menciptakan 72.465 lapangan pekerjaan melalui UMKM yang difasilitasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau