Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Harus Antisipasi Kepadatan di Rest Area Tol Saat Mudik

Kompas.com - 23/03/2023, 14:32 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Setelah terhubungnya Tol Trans Jawa pada 2019, masyarakat menganggap jalan tol merupakan pilihan utama untuk melakukan perjalanan dari Jakarta menuju arah timur atau arah sebaliknya.

Alasan kelancaran, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan menjadi pertimbangan masyarakat menggunakan jalan tol.

Namun demikian, makin banyaknya pengendara memilih jalan tol tentunya bakal berimbas pada kemacetan lalu lintas saat mudik Lebaran.

Baca juga: Kenapa Pengemudi Truk Sekarang Jarang Pakai Kernet?

 Rest Area KM 260B Banjaratma, Brebes, Jawa Tengah, Jumat (15/7/2022).Dok. KemenKopUKM Rest Area KM 260B Banjaratma, Brebes, Jawa Tengah, Jumat (15/7/2022).

“Pemudik sering memandang (akses) tol itu cepat. Akhirnya, sebagian besar memilih tol, sehingga pergerakan di tol menjadi lambat. Di sisi lain, area istirahat di tol kerap penuh dan menjadi sumber kemacetan,” ujar Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata, Rabu (22/3/2023).

Menurutnya, sejumlah rest area yang disediakan di jalan tol untuk kondisi lalu lintas normal. Sementara pada musim Lebaran, lalu lintas kendaraan yang melewati jalan tol akan di atas kondisi normal.

“Pemerintah dinilai perlu mengantisipasi peningkatan arus mudik Lebaran tahun ini dengan menambah fasilitas di tempat istirahat (rest area),” kata Djoko, yang saat ini menjabat Wakil Ketua Bidang Penguatan dan Pengembangan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI).

Baca juga: Pemeran Thor Liburan di Bali, Naik Motor Pakai Helm Sampai Dipuji Netizen

“Seperti toilet, khususnya jumlah toilet untuk perempuan harus lebih banyak dari jumlah toilet untuk laki-laki. Juga dibangun rest area tambahan di beberapa tempat yang cukup menyediakan toilet,” ujarnya.

Di samping itu, perlu dilakukan penambahan tempat-tempat istirahat di luar tol yang masih berdekatan dengan pintu tol. Dengan demikian, tidak terjadi pemanfaatan bahu jalan tol untuk beristirahat yang memicu kemacetan.

Bahu jalan tol harus bersih dari lalu lintas kendaraan yang tidak diijinkan. Bahu jalan tol digunakan untuk aktivitas darurat,” ucap Djoko.

Baca juga: Apa Bedanya Tuas Transmisi Matik Model Zig-zag dan Model Vertikal?

suasana rest area di tol CipaliJanlika Putri/ Kompas.com suasana rest area di tol Cipali

Djoko menambahkan, apabila rest area di jalan tol penuh, sebaiknya pengendara bisa keluar tol untuk cari alternatif tempat istirahat dan selanjutnya masuk lagi ke tol. Biaya keluar-masuk tol tidak akan lebih mahal.

“Informasi tentang kondisi rest area di jalan tol dapat dengan mudah diketahui pengguna tol, sehingga pemudik dapat dengan segera mengambil keputusan keluar tol untuk mencari tempat istirahat sebelum melanjutkan perjalanan,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com