JAKARTA, KOMPAS.com - Kasubdit Ranmor Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kompol Yuliansyah, mengatakan, tidak ada biaya sepeser pun bagi para korban pencurian.
Kompol Yuliansyah, mengatakan korban pencurian mobil atau sepeda motor jangan ragu untuk melapor ke polisi. Apalagi ada kesan bahwa dengan melapor korban harus mengeluarkan biaya tambahan.
Baca juga: Pemeran JAW 2023 Sepi, Gaikindo Malu-malu Ungkap Jumlah Pengunjung dan Transaksi Penjualan
"Siapa pun itu, kapan pun, dimana pun, apabila merasa kehilangan ataupun menjadi korban kejahatan pasti tentunya akan kita tindak lanjuti. Tanpa ada embel-embel apa pun," kata Kompol Yuliansyah dilansir dari akun TikTok Ditreskrimum PMJ, Minggu (19/3/2023).
Namun sebelum kejadian pemilik mesti memerhatikan kendaraannya. Terutama sepeda motor, sebab motor merupakan barang yang paling banyak diincar maling karena relatif mudah dibobol.
Secanggih apapun teknologi yang diberikan pabrikan motor tetap tak bisa menjamin seratus persen anti maling. Apalagi maling punya seribu satu cara untuk mendapat motor incaran.
Untuk itu pemilik motor perlu tindakan lebih agar motor lebih aman. Sesuai idiom lama yang sering disebut yaitu lebih baik mencegah daripada mengobati.
Baca juga: Tambah Jaringan, Honda Resmikan 5 Diler Sekaligus di Pulau Sumatera
1. Parkir aman
Parkir di tempat yang relaif aman punya pagar bisa menciutkan maling. Selain itu parkir di posisi paling dalam karena saat terhalang motor lain, maling pasti akan berpikir dua kali untuk mengambil motor.
“Biasanya maling akan mencari posisi yang paling mudah untuk dijangkau. Jadi kalau mau parkir, cari tempat yang mengumpat,” ujar Kepala Bengkel Honda Bintang Motor Cinere Ribut Wahyudi saat dihubungi Kompas.com belum lama ini.
2. Kunci setang
Posisi kunci setang ke kanan dinilai lebih aman meminimalisir pencurian. Sebab dianggap bisa menyulitkan maling untuk beraksi.
Pengecualian untuk motor sport, posisi setang motor ke kanan membuatnya menjadi sedikit menutup lubang kunci. Sehingga cukup menyulitkan untuk memasukan kunci T.
Menurut Ribut, posisi setang ke kanan akan membuat maling menghabiskan waktu yang lebih banyak untuk membobol kunci motor. Berbeda halnya jika posisi setang dikunci ke kiri.
Baca juga: Merek Perkakas Bengkel Tanpa Kabel Ini Masuk Indonesia
“Posisi tersebut (setang ke kiri), lubang kunci tidak tertutup oleh setang. Sehingga waktu untuk membobol lubang kunci relatif lebih cepat,” kata dia.
3. Kunci tambahan
Saat ini sudah banyak tersedia dipasaran kunci pengaman tambahan. Salah satunya adalah gembok yang dikaitkan pada lubang cakram depan dan rantai belakang pada motor selain matik.
“Yang pasti kunci ganda lebih dianjurkan karena sudah terbukti bisa mencegah pencurian,” kata Ribut.
Perangkat tambahan yang disarankan adalah kunci pengaman pada tuas rem. Cara kerjanya dengan mengunci tuas rem dan tuas gas agar tidak bisa digunakan.
Jadi, meskipun kunci setang bisa diakali dan motor bisa dihidupkan, tetap tidak bisa dijalankan karena tuas gas terkunci.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.