Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Helm yang Kena Abu Vulkanik Busanya Wajib Diganti

Kompas.com - 15/03/2023, 09:12 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Abu vulkanik atau volcanic ash memiliki kandungan belerang, karbon, dan kaca silika. Ketiganya bersifat korosif dan dapat merusak kendaraan dan peralatan berkendara seperti helm.

Helm yang terkena abu vulkanik akan mengalami kerusakan dan kendala pada bagian luar dan dalam. Kerusakan itu ada yang tampak dan ada pula yang tidak tampak.

Menurut Agus Hermawan, Owner Juragan Helm, abu vulkanik tidak hanya menimbulkan lecet dan baret pada bagian luar helm, tapi juga membuat busa bagian dalam helm dipenuhi kaca silika.

“Partikel kaca silika itu halus tapi tajam, bisa dibayangkan apa jadinya kalau partikel-partikel itu memenuhi busa bagian dalam helm kan? Efeknya bahaya sekali,” ujarnya kepada Kompas.com, Senin (13/3/2023).

Baca juga: Setelah Kena Hujan Abu Vulkanik, Wiper Mobil Sebaiknya Diganti

Hujan abu tebal terpantau melanda sebagian wilayah Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, akibat erupsi Gunung Merapi, sejak pukul 13.00 WIB, Sabtu (11/3/2023).KOMPAS.COM/IKA FITRIANA Hujan abu tebal terpantau melanda sebagian wilayah Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, akibat erupsi Gunung Merapi, sejak pukul 13.00 WIB, Sabtu (11/3/2023).

Menurut Agus, partikel kaca silika mirip-mirip dengan pecahan kaca, hanya saja ukurannya jauh lebih kecil dan sangat mudah masuk ke busa helm.

“Usahakan abu vulkanik tidak masuk ke bagian dalam helm. Kalau masuk, segera lepas bagian busa dan cuci berulang-ulang supaya kaca silika hilang,” katanya.

Jika helm kemasukan abu vulkanik dalam jumlah banyak, Agus menyarankan pengguna untuk mengganti busa bagian dalam helm demi tujuan keselamatan dan kenyamanan pemakaian.

“Selain enggak nyaman, busa yang dipenuhi partikel kaca kan ada potensi bahayanya juga. Jika memungkinkan, sebaiknya busa bagian dalam diganti baru saja. Harganya jauh lebih murah dibanding beli baru dan penggantiannya bisa dilakukan sendiri,” kata Agus.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau