JAKARTA, KOMPAS.com - Perawatan motor listrik bisa dikatakan cukup minim. Tapi, jangan juga sampai abai, khususnya pada salah satu komponen utamanya, yakni baterai.
Junardi Hwangshuwei, anggota Komunitas Sepeda/ Motor Listrik (Kosmik) Indonesia, mengatakan, sangat tidak disarankan jika menggunakan motor listrik sampai daya baterainya benar-benar habis.
Baca juga: Dapat Insentif Pembelian, Ada Motor Listrik Harganya Rp 4 Jutaan
"Setidaknya, saat kondisi baterai tersisa 25 persen, harus segera dicas. Tidak masalah jika dicasnya tidak sampai penuh," ujar Junardi, saat dihubungi Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, jika kendaraan listrik sering digunakan sampai baterainya benar-benar habis, dampaknya akan membuat baterai cepat rusak.
"Cara yang paling baik adalah dicas tiap habis digunakan. Namun, sebelumnya dinginkan terlebih dahulu. Dicas singkat saja, selama satu jam, lalu dinginkan, baru digunakan lagi," kata Junardi.
Baca juga: Ada Insentif Rp 7 Juta, Diler Motor Listrik Siapkan Produk
Selain cara pengecasannya, charger yang digunakan juga harus diperhatikan. Sebaiknya, gunakan charger yang tidak terlalu besar dayanya.
Kalau kita bicara fast charging artinya kita memaksakan suatu energi yang besar ke dalam baterai dalam waktu singkat. Artinya baterai dipaksa menyerap energi besar dalam waktu singkat. Sehingga baterai akan cepat lelah," ujar Hendro Sutono, pegiat motor listrik dan juru bicara Kosmik.
Menurutnya, penggunaan slow charging justru lebih bagus, meskipun waktu pengecasannya cukup memakan waktu. Tapi, setidaknya baterai motor listrik akan menjadi lebih awet usianya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.