SOLO, KOMPAS.com - Industri otomotif Indonesia tengah mengalami transformasi menuju era industri yang mengusung semangat dekarbonisasi dan elektrifikasi.
Tak hanya melalui kehadiran kendaraan elektifikasi sebagai produk kendaraan ramah lingkungan yang dihasilkan, industri otomotif nasional juga diharapkan mampu mengimplementasikan semangat dekarbonasi pada proses produksi.
Indonesia memiliki tantangan besar untuk menjadi yang terdepan dalam elektrifikasi otomotif di kawasan ASEAN, bersaing dengan negara dengan industri otomotif besar lainnya seperti Thailand dan Vietnam.
Oleh karenanya, Indonesia harus memanfaatkan potensi-potensi besar otomotif di era elektrifikasi dari hulu sampai hilir secara seksama dalam sebuah strategi kebijakan dan pengembangan industri otomotif terintegrasi yang memungkinkan percepatan semua teknologi elektrifikasi.
Di hulu, Indonesia memiliki berbagai sumber daya alam, baik untuk pengembangan baterai maupun untuk bauran energi. Indonesia juga memiliki kapasitas industri otomotif yang besar. Di hilir, pasar otomotif Indonesia lebih besar dibanding negara-negara lain di ASEAN.
Baca juga: Menuju Era Elektrifikasi, 53 Persen Konsumen di Dunia Pilih Mobil Hybrid
Direktur Hubungan Eksternal PT TMMIN Bon Azam mengatakan transformasi era elektrifikasi ini menjadi kepentingan semua pihak bila melihat tantangan industri otomotif di masa depan, tidak hanya dari sisi ramah lingkungan tapi juga pada ekonomi berkelanjutan.
“Kepentingan seluruh shareholder dan stakeholder, mulai dari tingkat pemerintah, akademisi, industri, hingga pasar harus dilibatkan. Kolaborasi tersebut akan mendorong terciptanya strategi yang komprehensif guna mengakomodir beragamnya kebutuhan kendaraan elektrifikasi maupun kendaraan ramah lingkungan lainnya,” ucap Bob Azam.
Jadi, berangkat dari semangat kemajuan industri otomotif Indonesia di mata dunia, serta dalam menjaga lingkungan yang sehat diharapkan semua pihak khususnya masyarakat Indonesia agar berjalan bersama dalam mendukung terciptanya era elektrifikasi yang menjanjikan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.