Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menuju Era Elektrifikasi, 53 Persen Konsumen di Dunia Pilih Mobil Hybrid

Kompas.com - 01/03/2023, 17:42 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewasa ini, industri otomotif di dunia tengah bergerak menuju era elektrifikasi melalui penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. Namun, untuk mencapai hal itu ada beberapa tantangan yang perlu diselesaikan seperti infrastruktur.

Oleh karenanya banyak pihak yang percaya penggunaan kendaraan listrik perlu suatu transisi seperti menerapkan teknologi hybrid dahulu sehingga industri manufaktur dan supply chain bisa diperkuat secara perlahan.

Seiring dengan tren tersebut, Zebra Technologies Corporation merilis survei konsumen di Asia Pasifik terkait kendaraan listrik dan hybrid di masa depan. Hasilnya ternayata 60 persen memilih menggunakan mobil hybrid.

Baca juga: Menko Airlangga Sebut Insentif Kendaraan Listrik Harus Lebih Baik dari Thailand

Sasis Calon Mobil Hybrid SuzukiKOMPAS.com - Aditya Maulana Sasis Calon Mobil Hybrid Suzuki

Dalam survei itu juga terungkap pergeseran dalam preferensi, dengan lebih dari setengah konsumen atau sebanyak 53 persen di dunia pilih mobil hybrid.

"Menurut penelitian ini, konsumen sedang tertarik dengan masa depan otomotif yang lebih ramah lingkungan dengan preferensi yang lebih besar terhadap kendaraan listrik," kata Tan Aik Jin, Vertical Solutions Marketing Lead APAC, Zebra Technologies, Rabu (1/3/2023).

Survei yang diikuti 1.336 responden di dunia ini dilakukan selama Agustus 2022 hingga September 2022. Perusahaan meliputi para pengambil keputusan, manajer armada dan konsumen.

Di Asia Pasifik, 350 responden yang disurvei berasal dari India, Greater China, Jepang, dan Korea Selatan. Perusahaan menilai responden sudah mewakili suara konsumen di dunia.

Baca juga: Ramai Jualan Harley-Davidson di Marketplace, mulai Rp 200 Jutaan

Toyota Kijang Innova Zenix HybridDok. TAM Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid

Penelitian ini juga mendapati bahwa konsumen dari berbagai generasi mendorong produsen otomotif untuk melakukan akselerasi inovasi teknologi, di mana delapan dari sepuluh mengatakan keberlanjutan dan ramah lingkungan adalah prioritas utama mereka dalam menentukan pembelian dan penyewaan kendaraan.

Sebanyak 87 persen dari kaum milenial memprioritaskan aspek keberlanjutan untuk kendaraan mereka, diikuti oleh 78 persen Gen X dan 76 persen generasi Baby Boomer.

Di wilayah Asia Pasifik, 85 persen konsumen sejalan dengan prioritas ini, yakni 92 persen millennial, 83 persen Gen X, dan 72 persen generasi Baby Boomer memprioritaskan keberlanjutan.

Hampir empat dari lima konsumen mengatakan opsi personalisasi adalah faktor yang menentukan pengambilan keputusan pembelian kendaraan, dan delapan dari sepuluh manajer armada memiliki persyaratan yang sama untuk keberlanjutan dan personalisasi.

Baca juga: Sulitnya Restorasi Mobil Kuno, Bisa Habiskan Dana Miliaran Rupiah

Penghitungan konsumsi BBM total 8 mobil hybrid dan PHEV dilakukan di Pulau Bali, hasilnya cukup mengejutkan.CUTENK Penghitungan konsumsi BBM total 8 mobil hybrid dan PHEV dilakukan di Pulau Bali, hasilnya cukup mengejutkan.

Konsumen di Asia Pasifik paling menggambarkan hal ini dibandingkan konsumen di dunia, di mana 86 persen memprioritaskan opsi personalisasi saat memutuskan untuk melakukan pembelian, dan 92 persen dari manajer armada memiliki persyaratan yang sama.

Sementara hampir 80 persen pengambil keputusan dalam industri otomotif di dunia (77 persen di Asia Pasifik) mengakui konsumen memang berharap ada lebih banyak opsi kendaraan yang bisa dipersonalisasikan saat ini.

"Ini menjadi sinyal yang kuat bagi para pengambil keputusan di dunia otomotif, bahwa mereka harus berinvestasi secara proaktif pada teknologi yang tepat, sehingga bisa memformulasikan infrastruktur manufaktur yang lebih kuat dan bisa melayani tuntutan konsumen," ujar Tan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com