JAKARTA, KOMPAS.com - Program pemberian insentif pembelian kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) akan mulai berlaku 20 Maret 2023. Untuk mobil hanya dua merek yang mendapat insentif yaitu Hyundai dan Wuling.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan, pemerintah mengusulkan untuk memberikan insentif sebanyak 35.900 unit mobil listrik sampai Desember 2023.
Baca juga: Bingung Membuat SIM, Polisi Terbitkan Buku Panduan Resmi
"Kendaraan roda empat, mobil, di mana kita ketahui bahwa sekarang ada dua produsen yaitu Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air EV," kata Menperin Agus dalam konferensi pers di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Senin (6/3/2023).
Insentif ini hanya berlaku untuk mobil listrik yang sudah diproduksi di Indonesia dengan tingkat komponen kandungan lokal minimal 40 persen. Sehingga sampai saat ini baru bisa dipenuhi Air EV dan Ioniq 5.
Untuk diketahui, Air EV dan Ioniq 5 merupakan dua mobil listrik paling laris di Indonesia pada 2022. Tahun lalu, Air EV terjual sebanyak 8.053 unit unit sedangkan Ioniq 5 sebanyak 1.829 unit.
Dikutip dari data Gabungan Industri Kendaraan Indonesia (Gaikindo), wholesales Air EV mencapai 8.053 unit dengan rincian tipe long range sebanyak 6.859 unit dan tipe standard range 1.194 unit.
Baca juga: Skutik Gambot Jangan Pakai Pelek Aluminium, Bisa Peyang
Untuk tipe long range penjualannya terus meningkat dalam lima bulan sejak pertama kali hadir pada Agustus 2022. Mulai dari 648 unit hingga akhirnya menyentuh 2.060 unit pada Desember 2022.
Meski demikian pada Januari 2023 penjualan Ioniq 5 berhasil menyalip Air EV. Mobil listrik termurah Wuling itu hanya terjual 35 unit di awal 2023, berbanding terbalik dengan Ioniq 5 yang terjual sebanyak 234 unit.
Penjualan mobil listrik pada 2022: