JAKARTA, KOMPAS.com - Kabid Lalu Lintas dan Perlengkapan Jalan Dishub Kota Bandung Khairul Rijal ungkapkan penyebab utama lalu lintas di Kota Bandung sering macet, yaitu jumlah kendaraan nyaris sama dengan penduduk.
Menurutnya, saat ini jumlah penduduk di Bandung sebanyak 2,4 juta unit, sedangkan total populasi kendaraannya, ada 2,2 juta unit. Artinya hampir tiap satu orang di sana memiliki satu kendaraan bermotor.
"Volume kendaraan saat ini yang domisili Kota Bandung saja itu sudah 2,2 juta unit, dengan 1,7 juta motor dan mobil 500.000-an, nyaris satu banding satu dengan jumlah masyarakat," ucap Rijal belum lama ini.
Baca juga: Lokasi Putar Balik di Depan Gerbang Tol Karawaci Segera Ditutup
Lebih rinci, ia menjelaskan pergerakan volume kendaraan di Bandung lebih dominan pagi hari, yang bisa saja hampir mendekati 50.000 unit dalam tiga jam.
Salah satu takaran tingginya volume kendaraan di Bandung, kata Rijal, bisa dipantau dari pergerakan di persimpangan Kiaracondong-Soekarno Hatta.
Menurut dia ada banyak pemukiman di wilayah timur jadi warga mengandalkan Jalan Soekarno-Hatta menuju pusat kota.
Baca juga: Cara Mudah Mengenali Bengkel yang Tidak Curang
Kondisi ini semakin diperparah karena jumlah kendaraan terus bertambah setiap tahun sedangkan ruas jalan tidak naik signifikan. Oleh karena itu ia meminta masyarakat agar menggunakan transportasi publik supaya bisa mengurangi kemacetan.
"Kita pengguna kendaraan pribadi mengeluh macet, sementara itu kita lupa bahwa kemacetan itu disebabkan oleh kendaraan pribadi, jadi siapa penyumbang kemacetan, ya kita sendiri," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.