Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Sepenggal Cerita Perkembangan PO Raya sejak 1960 sampai Sekarang

Kompas.com - 10/02/2023, 07:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PO Raya menjadi operator bus yang legendaris di Indonesia. Beroperasi sejak 1960-an, banyak nilai pelayanan atau ciri khas yang tetap dibawa PO Raya sampai sekarang.

Misal, PO Raya dikenal mengutamakan keamanan, kenyamanan, dan peningkatan servis atau pelayanan. Keamanan di sini artinya bus tidak ugal-ugalan di jalan sehingga terhindar dari kecelakaan.

Kenyamanan, PO Raya menjadi operator bus yang memakai bangku bekas pesawat, diklaim lebih nyaman. Selain itu, bus yang beroperasi sangat dirawat dengan baik, menghindari masalah ketika sedang jalan.

Baca juga: PO Raya Enggan Pakai Sasis Bus Premium, Ribet di Sparepart

Bus AKAP PO Raya Solo-BogorKOMPAS.com/FATHAN RADITYASANI Bus AKAP PO Raya Solo-Bogor

Sedangkan servis, kurang lebih sama dengan yang ditawarkan dari awal. Tapi bedanya, seiring waktu ada peningkatan pada servis makan, di mana lebih beragam variasi sampai waktu perjalanan yang lebih singkat.

Santo, salah pekerja di PO Raya sejak 1960-an bercerita, seiring waktu, perkembangan PO Raya saat ini adalah busnya yang semakin nyaman, berkat hadirnya teknologi terbaru.

"Bus lebih baru, lebih enak, pakai air suspension, dulu kan enggak," ucap Santo kepada Kompas.com di Solo belum lama ini.

Baca juga: Alasan Bus Rute Terjauh PO ALS Tanpa Toilet Penumpang

Bicara soal unit bus, PO Raya bisa dibilang paling awet memakai sasis, bahkan bisa digunakan sampai 25 tahun, sesuai regulasi. Tapi sekarang, sudah banyak sasis bus baru yang dipakai, seperti Mercedes Benz OH 1626.

Santo mengatakan, PO Raya baru saja mengambil unit bekas Blue Bird (Big Bird) lansiran 2017-an. Sasis Mercedes Benz OH 1626 yang dipakai sudah dilengkapi dengan suspensi udara dan bagasi yang lebih lega.

Tingkat pelayanan yang semakin baik ini membuat pelanggan setia memakai PO Raya. Bahkan, Santo bercerita kalau di hari Jumat malam dari arah Barat, penumpang yang mengisi bus kurang lebih sama, atau itu-itu saja.

"Kalau dari Timur, mereka biasanya berangkat Minggu menuju Barat. Penumpangnya sudah antar generasi, bahkan ada yang sampai mengenal pengemudi dan kru, sudah hafal," ucap Santo.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke