Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos KTM Menolak Motor Listrik dan Hybrid di Ajang MotoGP

Kompas.com - 30/01/2023, 09:42 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Cepat atau lambat elektrifikasi diyakini bakal jadi pemain kunci kendaraan global. Tak cuma untuk transportasi tapi juga di ranah hiburan dan olahraga yaitu balap.

Salah satu balap motor listrik yang sudah ada yaitu MotoE. Dimulai dari keikutsertaan Energica sebagai pemasok tunggal MotoE dan berubah jadi Ducati mulai musim 2023.

Meski demikian, Direktur Olahraga Motor KTM Pit Beirer menolak motor listrik di ajang MotoGP.

Baca juga: Jangan Langgar Marka Chevron di Tol, Bisa Kecelakaan Tabrak Belakang

Sebab menurutnya, saat ini motor dengan tenaga listrik belum bisa menyamai tenaga mesin pembakaran. Terlebih jika diterapkan pada mesin motor dengan kubikasi di atas 125 cc.

“Kami masih melihat mesin pembakaran sebagai solusi dalam waktu dekat,” ucap Beirer, dikutip dari Crash, Minggu (29/1/2023).

Beirer memandang, bahan bakar non-fosil masih menjadi solusi terbaik untuk balapan grand prix yang lebih ramah lingkungan.

Direktur olahraga motor KTM Pit Beirercrash.net Direktur olahraga motor KTM Pit Beirer

“Anda semua tahu kami bekerja keras, bersama dengan industri bahan bakar, untuk secepat mungkin memasukkan bahan bakar ramah lingkungan ini ke dalam motor (MotoGP)” kata dia.

“Kami melihat paket motor (MotoGP) bersama dengan bahan bakar sudah siap untuk balapan. masa depan dan itulah yang ingin kami pertahankan,” lanjutnya.

Beirer juga menolak dengan tegas, jika nantinya teknologi mesin hybrid akan diperkenalkan ke kelas premier.

Baca juga: Ban OEM untuk Toyota Innova Zenix Hybrid

“Dengan hybrid apapun maka Anda mulai memproduksi baterai, yang harus Anda gali dari tanah dan mengeluarkan (elemen) yang tidak tersedia dalam jumlah banyak dan tidak baik untuk lingkungan,” katanya.

“Jadi saya merasa baterai mungkin merupakan masa transisi (sampai) ada beberapa teknologi masa depan yang saat ini belum siap untuk pasar massal,” ucap Beirer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com