Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Kucing Liar di Sekitar Jalan Tol, Pengemudi Harus Bagaimana?

Kompas.com - 28/01/2023, 07:02 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Adakalanya jalan tol bisa menjadi tempat yang berbahaya bagi pengendara, terutama bila ada sesuatu yang mengganggu perjalanan. Salah satunya ketika mendadak ada seekor kucing yang masuk ke badan jalan.

Kejadian ini memang kerap terjadi, terutama pada ruas tol yang berada di sekitar pemukiman warga, ataupun dekat tempat kegiatan masyarakat.

Suzy Herwiyati, pegiat Street Feeding dan Animal Rescue, mengatakan, jalan tol sering menjadi lokasi pembuangan hewan liar seperti kucing.

Baca juga: Aturan Subsidi Motor Listrik Rp 7 Juta Meluncur Pekan Depan

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Medan Talk Viral (@medantalkviral)

Menurutnya, hewan yang berada di tengah-tengah jalan tol umumnya karena kebingungan. Pasalnya kucing peliharaan atau kucing jalanan sebetulnya tidak akan bermain di area yang tidak dikenali.

“Biasanya dibuang orang, sering kejadian orang buang kucing dekat jalan tol,” ujar Suzy, kepada Kompas.com (27/1/2023).

“Kalau kucing asli jalanan sudah mengerti, tidak mau melintas di jalan tol, mereka sudah punya wilayah sendiri sehari-harinya,” kata dia.

Baca juga: Pelat Nomor Rahasia Terbaru Hanya Diketahui Korlantas

Suzy juga mengatakan, ada beberapa alasan orang membuang kucing di jalan tol. Di antaranya lebih mudah, jarang kelihatan orang, sekalian lewat, dan sejumlah alasan lainnya.

“Kalau ada CCTV bisa ketauan karena mereka biasanya pakai kendaraan, bisa dicatat nomor polisinya dan dilaporkan,” ucap Suzy.

“Padahal sudah banyak edukasi dan imbauan di sosmed, tapi untuk efek jera harus ada CCTV di sekitaran jalan tol dan imbauan dengan tulisan yang besar atau baliho tentang undang-undang larangan membuang kucing,” kata dia.

Baca juga: Pelat RF Bakal Dihapus, Pelat Nomor Cantik Masih Ada

Suzy menyarankan, agar masyarakat mencarikan pengadopsi atau mengantar kucing tersebut ke penampungan hewan, ketimbang membuangnya di sekitar jalan tol.

“Karena kucing kalau dibuang mereka akan kebingungan dan ketakutan karena tempatnya asing. Jadi tidak semudah yang orang bayangkan,” ucapnya.

Baca juga: Upgrade Tampilan Innova Zenix Sudah Tersedia, Cuma Rp 6 Jutaan

Sejumlah kendaraan melintas di ruas jalan Tol Jagorawi di Cibubur, Jakarta Timur, Senin (8/6/2020). Terpantau terjadi kepadatan kendaraan di Tol Jagorawi menuju arah Jakarta dari KM 13 Cibubur hingga KM 08 Cipayung. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/wsj. Sejumlah kendaraan melintas di ruas jalan Tol Jagorawi di Cibubur, Jakarta Timur, Senin (8/6/2020). Terpantau terjadi kepadatan kendaraan di Tol Jagorawi menuju arah Jakarta dari KM 13 Cibubur hingga KM 08 Cipayung.

Masyarakat Bisa Melapor

Menanggapi maraknya hewan liar yang berada di sekitar jalan tol, Irra Susiyanti, Marketing and Communication Department Head Jasamarga Metropolitan Tollroad, mengatakan, hewan liar kerap jadi penyebab kecelakaan.

Irra mengklaim pihaknya proaktif mengantisipasi hewan liar untuk tidak masuk ke badan jalan, salah satunya lewat patroli petugas.

“Ketika petugas melihat atau ada laporan terkait hewan yang melintas di tol akan segera ditindaklanjuti atau diamankan,” ujar Irra, kepada Kompas.com (27/1/2023).

Baca juga: Hambatan Besar Indonesia Menuju Industri Kendaraan Elektrifikasi

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Alif Rafik Khan (@rafikalif)

“Sudah beberapa kali kejadian juga. Petugas menyelamatkan jika ada hewan yang terjebak di tol,” kata dia.

Oleh sebab itu, ia meminta pengemudi yang melihat hewan liar agar segera melaporkan ke pusat panggilan Jasa Marga.

“Pengguna jalan juga diimbau bisa menginformasikan ke Jasa Marga melalui Call Center 14080 jika melihat hewan melintas di tol, agar bisa diselamatkan segera oleh petugas,” ucap Irra.

Baca juga: Motor Listrik Sudah Beragam, tapi Mengapa Masih Jauh dari Laris?

Tips Menghindari Kucing di Jalan

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, mengatakan, menghindari hewan liar di jalan tol sebetulnya susah-susah gampang.

“Secara teori, mengantisipasi kecelakaan pada hewan yang berkeliaran ada tiga cara, yaitu menghindar, mengerem dan menghindar, serta mengerem dan terobos,” ujar Sony, kepada Kompas.com (27/1/2023).

Sony menjelaskan, bila pengemudi menghindar, risikonya bisa membuat kendaraan hilang keseimbangan. Roda bisa selip kalau kecepatannya di atas 80 kpj. Selain itu juga mengganggu, karena bisa membuat kaget kendaraan lain yang ada di dekatnya.

Baca juga: New Mazda2 Meluncur, Ini Perubahannya pada Eksterior dan Interior

Ilustrasi berkendara mobilSHUTTERSTOCK Ilustrasi berkendara mobil

Sedangkan bila pengemudi memilih mengerem dan menghindar, maka berpotensi tabrakan belakang kalau kecepatannya tinggi. Sekalipun pengemudi mencoba untuk menghindar usai mengerem, tetap berisiko kecelakaan.

Adapun cara terakhir yang bisa dilakukan adalah mengerem dan terobos. Dalam keadaan darurat, pengemudi bisa mengerem secara gradual supaya saat menerobos hewan tersebut, kendaraan tidak hilang keseimbangan.

“Dari ketiga hal itu yang paling kecil resikonya yang nomor tiga. Jadi yang paling aman, tetap lindas hewan tersebut dengan kecepatan yang rendah dari pada menghindar,” ucap Sony.

Baca juga: Viral, Keberanian Sopir Bus PO ALS Taklukan Kelok Kuburan Duo

Kucing melintas di jalan tolinstagram.com/dashcam_owners_indonesia Kucing melintas di jalan tol

Sementara itu, bila kucing liar muncul di jalan non tol, pengemudi bisa berhenti sejenak untuk memberikan jalan buat hewan tersebut. Akan tetapi cara ini tetap harus memperhatikan lingkungan sekitar, sambil menyalakan lampu hazard.

Sony pun menilai cara ini tetap berbahaya, karena posisi kendaraan berhenti di tengah jalan. Jadi cara ini amat bergantung dari kondisi lalu lintasnya.

“Kejadian terakhir di Sumatera, mobil Pajero Sport masuk sungai dan satu keluarga meninggal akibat menghindari anjing menyebrang,” kata Sony.

“Jadi yang paling ideal jaga kecepatan dan jarak. Dengan jaga kecepatan dan jarak, seorang pengemudi punya ruang berpikir untuk mengantisipasi dan punya ruang menghindari bahaya,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau