Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Industri Butuh Dukungan demi Optimalisasi Ekspor Mobil Australia

Kompas.com - 27/01/2023, 11:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekspor mobil buatan dalam negeri tidak bisa masuk begitu saja ke Australia kendati sudah memiliki perjanjian dagang komprehensif, yaitu Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Direktur Hubungan Eksternal Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam menjelaskan, alasannya karena standardisasi yang ditetapkan atas suatu kendaraan di Australia jauh lebih tinggi.

"Mereka menggunakan standar-standar komponen, kemudian juga engine-nya sudah ke Euro 5. Sementara tidak semua pengujian berstandar tinggi ini ada di Indonesia," kata dia di Jakarta, Rabu (25/1/2023).

Baca juga: Polisi Bakal Larang Mobil Pelat RF Pakai Strobo dan Sirene

Capaian Ekspor Toyota Motor Manufacturing IndonesiaDOK. TMMIN Capaian Ekspor Toyota Motor Manufacturing Indonesia

"Kalau ingin bisa diekspor (mobil) ke Australia itu, kita harus punya pengujiannya sendiri. Jadi harus memenuhi kualifikasi di sana," kata Bob.

Kondisi itu membuat jenis kendaraan yang bisa diekspor ke negeri Kanguru tersebut saat ini sangat terbatas. Toyota sendiri, sebagai brand otomotif terbesar di dalam negeri, baru melakukannya dengan model Fortuner mulai awal tahun lalu.

Dengan tantangan yang didepan mata, Bob menginginkan agar Pemerintah Indonesia dapat memberikan dukungan dalam hal pengujian Euro 4, di mana negara-negara maju sudah masuk dalam kategori Euro 5.

Sehingga, pada akhirnya bisa memudahkan sejumlah pelaku bisnis otomotif nasional untuk menambahkan negara tujuan ekspor mereka khususnya ke negara-negara Eropa.

Baca juga: Sempat Inden 3 Tahun, Produksi Toyota Land Cruiser 300 Kembali Normal

Capaian Ekspor Toyota Motor Manufacturing IndonesiaDOK. TMMIN Capaian Ekspor Toyota Motor Manufacturing Indonesia

"Kita juga sampaikan pemerintah, kita tidak ada pengujian Euro 4 nih. Sedangkan negara maju seperti Australia sudah Euro 5," ujarnya.

Adapun soal evaluasi kinerja Fortuner yang diekspor ke Australia, Bob masih belum bisa mengutarakannya. Sebab, aktivitas terkait belum melampaui satu periode sehingga data yang ada belum valid.

"Jadi kita memang harus melampaui satu periode dulu untuk ekspor Australia, karena dia standarnya tinggi, jadi kita harus mengamankan bahwa tidak ada permasalahan di ekspornya itu," ucap dia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke