Metode Touring di Musim Hujan, Lebih Banyak Persiapan

JAKARTA, KOMPAS.com - Touring merupakan aktivitas mengendarai sepeda motor dalam perjalanan jarak jauh, biasanya ke luar kota. Apalagi ketika touring bersama rekan atau teman, perjalanan panjang jadi tidak terasa.

Tetapi, ketika touring juga harus memerhatikan musim yang sedang terjadi, apakah kemarau atau hujan. Misalnya saat ini, bisa dibilang sedang tidak menentu kondisinya, kadang panas terik tapi tidak jarang diguyur hujan.

Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani memberikan tips bagaimana tips touring di musim yang tidak menentu seperti sekarang; Ada beberapa hal yang harus disiapkan pengendara.

Baca juga: Pria Ini Pecahkan Rekor Touring Pakai Motor Listrik 12.740 Km

Foto: Wahana Sebanyak 60 anggota komunitas dari Honda CB150X Adventure Indonesia Chapter Jabodetabek mengikuti touring jarak dekat Jakarta-Bogor tersebut.

"Pertama, persiapan perjalanan dengan melakukan perhitungan rute, kemudian tempat-tempat istirahat dan kondisi jalan, serta membentuk petugas-petugas touring, seperti (Road Captain) RC, Safety Officer, Sweeper dan lainnya," ucap Agus kepada Kompas.com, Kamis (26/1/2023).

Kedua, persiapkan kendaraan dengan melakukan pengecekan secara menyeluruh. Jadi ketika dipakai jalan jauh, motor bisa berjalan dengan baik tanpa kendala.

"Ketiga persiapan fisik yaitu pastikan kondisi tubuh kita dalam keadaan sehat dan kuat saat akan melakukan perjalanan," ucap Agus.

Baca juga: Harga Tiket Bus PO SAN untuk Rute Jarak Jauh Cuma Rp 330.000

kemudian, siapkan peralatan dan riding gear. Gunakan riding gear yang aman serta nyaman untuk perjalanan jauh. Bawa juga peralatan tambahan seperti jas hujan dan kunci-kunci penting untuk kebutuhan di jalan.

"Terakhir, jangan lupa membawa obat-obatan pribadi dan melakukan istirahat setiap 2 jam sampai 2 jam 30 menit selama perjalanan," kata Agus.

Agar perjalanan selalu aman dan nyaman, semua peserta touring harus tahu titik tujuan dan tempat istirahat selama perjalanan. Jangan lupa jaga jarak aman 1 detik-2 detik dan jangan sejajarkan motor, tapi agak zig-zag.

"Jaga kecepatan sesuai dengan kondisi jalan dan kondisi peserta. Jangan memaksakan perjalanan apabila kondisi tubuh tidak kuat untuk melanjutkan perjalanan," ucap Agus.