JAKARTA, KOMPAS.com – Taksi menjadi salah layanan transportasi yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, terutama di Jakarta.
Nama Blue Bird menjadi ikonik layanan transportasi taksi saat ini. Padahal, Blue Bird hanya salah satu perusahaan yang tersisa dari masa kejayaan taksi.
Pengamat transportasi Ketua Institusi Studi Transportasi (Instran) Darmaningtyas mengatakan, jika pada masa kejayaanya, jumlah perusahaan taksi ada banyak dengan sejumlah armada yang menjamur di Jakarta.
“Dulu itu ada sekitar 20 lebih perusahaan taksi. Meski tidak sekuat sebelum ada taksi online, saat ini kondisi taksi Blue Bird masih tetap eksis. Apalagi pelayan dari mereka juga ditingkatkan. Namun merek lain justru banyak yang sudah tutup,” kata Darmaningtyas kepada Kompas.com, Kamis (26/1/2023).
Baca juga: Ekspor Isuzu Meningkat 64 Persen pada 2022
Darmaningtyas mengatakan di era 90an taksi populer di Indonesia untuk mobilitas masyarakat kelas menengah yang tidak memiliki kendaraan. Puncak kepopuleran taksi terjadi pada awal 2000 yang mana kebutuhan masyarakat pada kendaraan berdasarkan argo ini meningkat.
“Namun puncak kejayaan taksi mulai menurun di 2005 karena banyak orang mudah mendapatkan kredit sepeda motor. Jadi banyak orang pindah ke (naik) motor,” kata Darmaningtyas.
Bukan hanya itu, perbaikan infrastruktur transportasi umum di Jakarta juga menjadi tantangan dari taksi. Seperti layanan busway yang kian ditingkatkan dalam melayani mobilitas berbagai rute di ibu kota. Tidak hanya itu, tarif dari busway juga lebih mini jika dibandingkan taksi.
Kemudian kemunculan layanan taksi online di 2015 juga punya pengaruh dan dampak yang besar kepada kelangsungan bisnis taksi.
Baca juga: 3 Pilihan Helm Sport Full Face Harga Rp 1 Jutaan
Banyak perusahaan taksi yang mengalami penurunan pelanggan usai dua tahun layanan taksi online beroperasi. Bahkan, satu persatu perusahaan taksi tumbang karena tidak mampu bersaing.
“Layanan taksi yang sudah tutup seperti Dian Taksi, President Taxi, Express dan masih banyak lagi yang tumbang. Selain Blue Bird, taksi yang masih ada seperti Primajasa atau Gamya yang masih terlihat di jalan, namun jumlah armadanya tidak sebanyak dulu,” kata Darmaningtyas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.