JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki 2023, redaksi Kompas.com mencoba jalan-jalan dari Jakarta ke Solo menggunakan bus AKAP. Mencari mana yang paling menarik, redaksi memilih bus dari PO Harapan Jaya.
Untuk trayek Jakarta-Solo, PO Harapan Jaya menyediakan armada bus tingkat. Memilih kelas yang paling murah, kelas Eksekutif yang ada di dek atas dengan harga tiket di aplikasi Rp 280.000.
Untuk pembelian lewat aplikasi, ada tambahan application fee dan asuransi sebesar Rp 25.000. Jadi nanti ketika mau berangkat, bisa ditukar di agen PO Harapan Jaya.
Baca juga: Harga Tiket Bus AKAP yang Ada Pelayanan Makan Gratis
Pengalaman yang menarik adalah, sebelum keberangkatan (pukul 16.00 WIB), ditelepon oleh agen sebagai pengingat. Selain itu, diminta juga untuk share barcode pemesanan tiket agar segera dicetak tiketnya.
Pada hari keberangkatan, tiket sudah dicetak, berisi berbagai informasi, dari nama, nomor bangku, sampai armadanya. Selain itu, di bagian bawahnya ada kupon untuk snack dan servis makan.
Bus pun datang sekitar pukul 16.00 WIB kurang sedikit dan langsung naik ke lantai atas. Armada yang digunakan untuk perjalanan kali ini adalah Jetbus 2+ SDD dengan sasis Scania K410iB.
Baca juga: Skema Kredit Motor Listrik United T1800, Angsuran mulai Rp 900.000-an
Tempat duduk yang dipilih, yaitu kursi nomor 2B di atas, tidak kebagian bangku paling depan. Pada kelas eksekutif ini terdiri dari 44 bangku yang dilengkapi dengan armrest dan leg rest.
Walaupun bangkunya terbilang banyak, ruang kaki masih sangat lega, apalagi untuk tinggi redaksi yang 178 cm. Tapi sebagai tips, pilih bangku di deret kiri karena leg room lebih lega daripada yang kanan.
Perjalanan pun dimulai dari Terminal Pondok Pinang dan menjemput penumpang di beberapa titik. Misal di Pasar Rebo, Pulo Gebang, Bekasi, sampai Cikarang, bus menghampiri agen tersebut.
Untuk rasanya jadi penumpang di bus tingkat, sebenarnya nyaman saja, mengingat Scania K410iB sudah dilengkapi transmisi semi otomatis 12 percepatan dan suspensi udara yang super nyaman.
Tetapi, saat di jalan perkotaan yang macet, mesin bertenaga 410 TK tampak kurang halus. Suspensi udara pun terasa mengayun ketika melewati jalanan yang tidak rata di kecepatan rendah.
Semua itu terbayarkan saat bus masuk ke jalan tol menuju Solo. Tenaga tadi disalurkan dengan halus, bantingan suspensi udara dengan baik meredam Tol Trans-Jawa yang kadang tidak rata permukaannya.
Duduk di dek atas ketika berada di jalan tol pun tidak terasa limbung, mengingat jalannya yang relatif lurus-lurus saja. Kami pun berhenti di Rest Area Cipali KM 102 untuk servis makan, sampai sekitar pukul 20.00 WIB.
Penumpang yang ada di kelas Eksekutif bisa memilih makanan, baik secara prasmanan maupun menu pilihan. Untuk prasmanan, ada nasi putih dengan lauk tempe, bihun, sambal, dan ayam atau telur asin, atau lele, pilih salah satu.
Sedangkan untuk menu pilihan, tersedia soto ayam, sop ayam, dan bakso. Tapi untuk kelas Super Eksekutif dan Sleeper, menunya berbeda, tempat duduknya pun dipisah.