Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Wuling Saat Insentif Kendaraan Listrik Berlaku

Kompas.com - 19/01/2023, 17:41 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wuling Motors Indonesia mengaku sedang menyiapkan sejumlah strategi untuk antisipasi terjadinya ledakan permintaan terhadap Air EV, ketika pemerintah resmi memberlakukan insentif pembelian kendaraan bermotor listrik di tahun ini.

Saat ini kendaraan mungil yang baru berusia lima bulan tersebut, merupakan pemimpin pasar mobil listrik di Indonesia dengan total penjualan 8.053 unit. Jumlah ini, melebihi ekspektasi perseroan karena produksi awal hanya sekitar 5.000 unit (Agustus-Desember).

"Penjualan 8.053 unit di 2022 kemarin, sudah melebihi ekspektasi kami. Tetapi sebenarnya di tengah perjalanan kita sudah sesuaikan kapasitas produksi dengan permintaan pasar," kata Dian Asmahani, Brand & Marketing Director Wuling Motors, Selasa (17/1/2023).

Baca juga: Mau Beli Ayla dan Agya Bekas, Apa Saja yang Perlu Diperhatikan?

"Jadi kita lihat ke depannya seperti apa. Kita juga pasti akan berusaha untuk memenuhi permintaan dari konsumen lebih baik lagi," lanjut dia.

Artinya, Dian mengatakan pihaknya tidak menutup kemungkinan menambah kapasitas produksi Air EV apabila permintaan meningkat. Namun, ia belum mau bicara lebih lanjut mengenai hal tersebut.

Pasalnya, ia memprediksi kondisi pasar tahun ini cukup dinamis, sehingga perusahaan juga harus merespons dengan cepat setiap perubahan.

Diketahui, kapasitas produksi dari pabrik Wuling Indonesia ialah 120.000 unit satu tahun penuh, dengan kontribusi Air EV 10.000.

"Karena kondisinya kalau kita lihat 2022 itu kan sebenarnya sangat dinamis dan lihat kondisi itu pun kita dengan cepat merespons masyarakat, strategi kita cepat, disesuaikan dengan kondisi," jelas Dian.

Baca juga: Nissan Belum Tentukan Soal Masa Depan Livina

"Sama buat di 2023, kami sekarang segala sesuatu berjalan dengan cepat, dinamis, dan Wuling berusaha sebaik-baiknya untuk menyesuaikan kondisi pasar," imbuhnya.

Hanya saja soal proyeksi permintaan kendaraan listrik ketika insentif berlaku, Dian tidak mau bicara banyak. Sebab pemerintah saat ini belum memutuskannya sehingga seluruh kemungkinan masih bisa terjadi.

Sebelumnya, pemerintah RI mewacanakan pemberian subsidi sebesar Rp 80 juta untuk setiap pembelian mobil listrik. Syaratnya, kendaraan sudah memiliki pabrik di Tanah Air dan diproduksi lokal.

Kabar terbaru, saat ini kebijakan terkait sedang tahap akhir di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk kemudian dibawa atau dirapatkan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebelum pada akhirnya dituangkan dalam undang-undang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kapolri soal Pantauan Arus Mudik Lebaran 2025: Fatalitas dan Keamanan Lebih Baik dari Tahun
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau